PEKERJAAN Retno Kusrini (51) yang diakui umum adalah ojek on line (ojol). Meski dia orang panggung, khususnya baca puisi atau monolog. Terlebih dia juga pekerja sosial, secara mandiri. Atau sebagai relawan dalam membantu pemerintah daerah, khususnya di bidang kesehatan. Juga membantu kepolisian di bidang Kamtibmas.
Hari-harinya disibukkan sebagai pekerja sosial. Mulai pagi hari sebagai ibu rumah tangga, di dapur menyiapkan mejamakan untuk suami dan anak-anaknya. Sesudah itu dia akan segera meluncur bersepedamotor ke pusat kota Pemda Kabupaten Tegal, yang berjarak tidak kurang dari 15 kilometer dari rumahnya. Atau bertugas ke pelosok pelosok desa, sebagai relawan penyuluh kesehatan.
Kembali ke rumahnya sore hari. Itu pun dia mesti stand by, untuk berelawan kamtibmas sampai pun ke daerah-daerah hitam. Di malam-malam free, dia bersiap di titik-titik tertentu sebagai pengendara ojol. “Lumayan,” akunya, “setidaknya saya bisa mendapat dua pemesan ojol.”
Sebagai isteri dia berprinsip mengabdikan diri kepada suami. Sebagai ibu, dia bersikap memberi kasih sayang sepenuh hati. Sehingga meski pun kesibukannya menyita waktu, keluarga tetap harmonis. Sekali pun, sesekali ia diundang dalam acara acara seni untuk tampil di panggung.
Segala aktivitasnya itu tidak aneh membuat personaenya diincar oleh beberapa parpol untuk bergabung. Sampai pada gilirannya, ia merasa cocok dengan Gerindra. Maka masuklah ia menjadi kader Partai Gerindra Kabupaten Tegal.
Bahkan ia kemudian dimajukan sebagai calon legislatif. No urutnya 8, tapi ia merasa antusias mengingat pencalonannya dikhususkan untuk mengisi quota perempuan. Di titik ini, prinsipnya sebagai wanita aktivis terpenuhi. Bahwa, di bidang kerja sosial-budaya-politik peran wanita sejajar dengan kaum pria.
Hal lain menyangkut sistem Pemilukada secar propoporsional terbuka, ia tetap antusias. Mengingat segala aktivitasnya adalah tabungan bagi keberhasilannya terpilih sebagai anggota dewan. Terutama pengabdiannya selama ini di tengah masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya.
Disamping pengabdiannya terhadap keluarga, yang pastilah itu menjadi doa bagi amanah lanjut sebagai Wakil Rakyat. [Luk]