BARISAN.CO – Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah melalui Lembaga Seni Budaya dan Olahraga turut menyuarakan kepedulian atas tragedi yang terjadi di rempang melalui gelaran Pembacaan Puisi untuk Rempang.
Bertempat di Teras Singosari, Kantor PW Muhammadiyah Jateng, Jl. Singosari Raya No 33 Kota Semarang puluhan penyair membaca puisi untuk Rempang, Selasa (20/09/2023) malam.
Pimpinan Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM), Sulis Bambang mendapatkan kesempatan pertama untuk membacakan puisi untuk Rempang. Penyair yang barusan meluncurkan novel berjudul Oase di Neraka membacakan dua puisi, salah satu yang dibacakan karya Chairil Anwar.
Gelaran acara kepedulian terhadap konflik Rempang tidak hanya diisi dengan pembacaan puisi. Namun juga musikalisasi puisi, seperti penampilan musikalisasi puisi yang dibawakan Muhammad Nawir bercerita tentang kehidupan yang tidak pernah lelah.
Pengurus Walhi Jawa Tengah turut andil membacakan puisi kepedulian terhadap Rempang. Sementara, pengurus LBH Kota Semarang turut bersolidaritas dengan memberikan terstimoni tentang cinta NKRI, semoga yang terjadi di Rempang tidak terjadi di kota lain. Negara itu memiliki punya cita-cita untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Penyair Rock NUgroho Wahyu Utomo turut ambil bagian membacakan puisi berjudul Puisi Blues Keedihan. Komite Sastra Dewan Kesenian Semarang, Tegsa Teguh Satriyo membacakan puisi berjudul Aku Mendengar Suara.
Selanjutnya ada pembacaan puisi dari Slamet Unggul yang sehari-hari menjalani kehidupan ini sebagai penjahit. Slamet Unggul membacakan satu puisi dan menyampaikan pesan dengan mengatakan barangkali tujuan pembangunan itu baik, namun ada sesuatu yang ditinggalkan dan mengorbankan sehinga menjadi tidak baik.
Ketua LSBO PW Muhammadiyah Jateng, Teguh Hadi Prayitno menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh hadirin yang turut peduli terhadap kasus Rempang.
“Pintu yang mulai terbuka, bisa koordinasi mau berkesenian maupun pameran luksan di Teras Singosari ini,” ujarnya. [Luk]