KALANGAN oposisi atau kelompok yang kontra kepada Pemerintah sudah sangat lama meminta Presiden Jokowi berhenti mengendors dan berpihak kepada salah satu kandidat presiden menjelang Pemilu 2024. Artinya Jokowi harus memposisikan sebagai negarawan dan panitia yang baik dalam suksesi kepemimpinan nasional.
Maka ketika politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Koordinator Relawan Ganjar Pranowo, Adian Napitupulu, dalam “Political Show” yang disiarkan CNN Indonesia TV, Senin (15/5), meminta Jokowi netral dan tidak berpihak kepada kandidat lain selain Ganjar, membuat oposisi mentertawakannya alih-alih mengapresiasinya.
Bukan hanya pernyataannya yang terlambat dan basi plus tidak bernilai juga karena netral yang dimaksud agar Jokowi berpihak kepada Ganjar Pranowo, cacat logika. Kekacauan dalam berbahasa. Jokowi diminta netral tetapi harus berpihak kepada Ganjar. Aneh!
Netral Itu Penting dan Perlu
Untuk menghasilkan suksesi kepemimpinan nasional yang mulus dan bermutu netralitas Presiden Jokowi memang keharusan. Ini sudah lama dan sangat meresahkan publik.
Namun apa yang disampaikan Adian memperlihatkan sikap PDIP yang cengeng. Kasus yang menimpa Ganjar dengan sikap Jokowi yang berpihak kepada Prabowo membuat PDIP panik.
Padahal ketika Jokowi mengendors Ganjar (sebelum diambilalih PDIP) dan Prabowo Subianto, tidak membuat Anies dan juga relawannya mengeluh. Bahkan ketika ada sejumlah penjegalan sampai saat ini yang tidak ada hentinya, Anies justru fokus dan konsentrasi pada visi dan misinya serta penguatan relawan dibanding buang energi untuk berteriak “netral”.
PDIP plus Ganjar sudah gundah gulana hanya Jokowi dan juga kelompok relawannya mengarahkan dukungan kepada Prabowo. Ini membuat Ganjar teralienasi. Seperti kesepian di tengah pesta.
Tanda-tanda
Sejauh ini PDIP baru mengusung Ganjar dengan partai parlemen Partai Persatuan Pembangunan. Selebihnya partai nonparlemen yang masih diragukan untuk bisa lolos ke Senayan.
Ada dua kemungkinan kenapa PDIP berteriak netral. Pertama, PDIP sudah yakin Jokowi sudah final menetapkan dukungan kepada Prabowo. Apalagi Jokowi sudah mengubah kriteria dan ciri calon presiden mendatang dari sebelumnya yang rambutnya beruban menjadi capres pemberani.
Pertama, bisa jadi elektabilitas Ganjar menurun atau melorot setelah pencapresan Ganjar diambil alih dari tangan Jokowi. Bila ini dibiarkan akan berdampak serius peluang menang capres yang diusungnya. Dan yang lebih fatal akan merusak perolehan suara partai.
Jadi, teriakkan kata netral itu hanya membuat bising saja seperti permainan kelompok musik Band Netral!