Kenaikan harga daging ayam terjadi hampir merata di semua wilayah di Indonesia.
BARISAN.CO – Daging ayam jadi perbincangan beberapa bulan belakangan karena kenaikan harga. Banyak pedagang yang mengeluh. Tetapi pemerintah masih menganggap kenaikan harga daging ayam wajar.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, saat melakukan peninjauan harga di Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebut kenaikan harga bukan sesuatu yang mencemaskan.
“Saya kira tidak papa naik, karena hampir tiga bulan harga ayam itu di bawah. Peternak berbulan-bulan rugi karena harga patokan Rp36.000 selama ini jualnya Rp32.000 di pasar. Sekarang memang agak mahal Rp49.000,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (3/6/2023).
Menurut Zulhas, kenaikan harga daging ayam berbanding lurus dengan kenaikan harga pakan ternak. Dia pun meminta waktu satu bulan untuk menstabilkan harga kembali normal.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis 31 Mei 2023, harga daging ayam mengalami kenaikan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat menjadi dua provinsi dengan harga tertinggi masing-masing Rp52.650 dan Rp52.200.
Harga yang tinggi juga terjadi Kalimantan Selatan (Rp47.150), Papua Barat (Rp43.450), Nusa Tenggara Timur (Rp44.850). Sementara harga yang relatif stabil hanya terlacak di pulau Sulawesi.
Sumbang Inflasi
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira menilai, daging ayam akan menjadi penyumbang inflasi yang cukup dominan.
“Volatile food masih bergerak ke atas. Diperkirakan inflasi Mei akan mencapai 4,4% year on year. Padahal lebaran sudah lewat, tapi inflasi masih akan di atas 4% dan ini akan menjadi tantangan serius bagi pengendalian inflasi,” tutur Bhima, dikutip dari Tirto.
Bhima mengatakan, pemerintah perlu mencari solusi yang tepat agar inflasi masih bisa teredam dengan baik dan tidak bertambah.
“Pemerintah harus serius kendalikan harga telur dan daging ayam lewat berbagai intervensi, termasuk meningkatkan jumlah peternak ayam, dan menjamin stabilitas harga pakan ternak,” kata dia.
Solusi dari pemerintah bukan tidak ada. Zulkifli Hasan sudah meminta pemerintah daerah mencairkan subsidi biaya transportasi. Ini dilakukan dalam upaya mengurangi disparitas harga bahan pangan antarwilayah di Indonesia.
“Sekaligus membantu pengendalian inflasi,” kata Zulhas. [dmr]