BARISAN.CO – Penutupan Kuliah Khidmah Mahasiswa (KKM) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas PTIQ di Rumah Susun (Rusun) Penjaringan Jakarta Utara (Jakut), Jum’at (25/8/2023), berlangsung meriah dan khidmah. Karena banyak warga Rusun dengan penuh antusias tumpah ruah di lokasi acara yang dipusatkan di halaman Rusun yang cukup luas dan asri. Kegiatan tambah ramai karena cukup banyak warga yang menjajakan dagangannya di sekitar lokasi acara penutupan KKM.
Pada acara penutupan tersebut, diisi oleh penampilan dan pementasan dari peserta KKM. Seperti tari nusantara, akustik band, pencak silat, dan lain-lain. Serta pembagian hadiah bagi para pemenang lomba yang dilaksanakan oleh peserta KKM sekaligus untuk memperingati HUT RI 17 Agustus 1945. Sementara pada kegiatan KKM, diisi pendidikan Al-Qur’an dengan metode Iqra serta pengajian bagi kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anak-anak hingga lansia, serta berbagai kegiatan pembinaan rohani bagi warga Rusun.
Kegiatan penutupan menjadi makin khidmah karena adanya tawaran menarik berupa pemberian bea siswa dari Pemkot Jakut kepada siswa lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang berdomisili dan ber-KTP DKI/Jakut bila ingin meneruskan studi atau kuliah ke Universitas PTIQ. Penawaran bea siswa tersebut dikemukakan langsung oleh Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Utara, Abdul Khalit saat memberikan sambutan pada acara Penutupan KKM.
Menurut Khalit, penawaran bea siswa tersebut merupakan perwujudan nyata dari tekad dan komitmen Pemkot Jakut guna menyukseskan program pemberantasan huruf hijaiyah. “Dengan makin banyaknya mahasiswa yang studi dan lulus kuliah dari Universitas PTIQ, gerakan pemberantasan buta huruf hijaiyah bagi masyarakat muslim di Jakut diharapkan akan makin efektif dan massif,” ujar Khalit lagi.
Dekan Fakultas Dakwah Universitas PTIQ Jakarta Dr. Topikurohman MA memberikan apresiasi sangat positif terhadap tawaran Pemkot Jakut. Untuk itu, setelah KKM akan dilanjutkan dengan kegiatan penandatangan kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Dakwah Universitas PTIQ dengan Pemkot Jakut. Tujuannya agar tawaran Pemkot Jakut tersebut dapat segera terwujud. Seraya berharap, mahasiswa yang mendapat bea siswa kuliah di Universitas PTIQ jumlahnya cukup banyak.

Muhammad Fadli, peserta KKM yang didapuk memberikan sambutan pada acara penutupan acara memberikan testimoni, banyak manfaat positif yang diperolehnya selama melaksanakan KKM. Fadli mengatakan, 40 hari ber-KKM di Rusun Penjaringan rasanya tidak cukup. Sementara Muhammad Ahzami, peserta KKM lainnya mengaku mendapat pelajaran atau hikmah berharga, terutama dalam hal berinteraksi sosial dengan masyarakat Rusun yang demikian pluralistik, baik dari sisi pendidikan, ekonomi, kultural, pemahaman akan doktrin keagamaan, dan lain-lain. (abah).