Soroti peran perempuan dalam kesehatan keluarga, PKJS-UI dan Takeda gelar talkshow Women’s Leadership in Public.
BARISAN.CO – Memperingati Hari Perempuan Internasional, Pusat Kajian Jaminan SosialUniversitas Indonesia (PKJS-UI) yang didukung oleh Takeda mengadakan talkshow dengan tema “Women’s Leadership in Public Health”, Kamis (23/3/2023) di Ritz Carlton Jakarta.
Ir. Aryana Satrya selaku Ketua PKJS-UI dalam sambutannya menyampaikan, menurut data statistik, sekitar 70 persen tenaga medis di dunia diisi oleh perempuan. Sementara, hal itu juga serupa dengan yang terjadi di tanah air.
Mengutip data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019, Aryana menyebut, sekitar 70 persen dari 1,2 juta tenaga medis di Indonesia adalah perempuan. Para perempuan di bidang kesehatan ini, kata Aryana, menempati posisi menempati posisi dokter umum, dokter spesialis anak, dokter gizi, perawat, bidan, dan bantuan tenaga medis lainnya.
Namun demikian, ada kesenjangan jumlah dokter spesialis perempuan dan laki-laki.
“Perempuan yang mampu mengisi jenjang dokter spesialis lebih sedikit dari laki-laki, yakni sekitar 12.000 dibandingkan 17.000,” katanya.
Selain itu, dia menambahkan, sejak kemerdekaan, dari 20 hanya empat perempuan yang pernah mengisi posisi Menteri Kesehatan, yaitu Siti Fadilah Supari, Endang Rahayu Sedyaningsing, Nafsiah Mboi, dan Nila Moeloek.
Aryana menerangkan, peran perempuan di akar rumput sangatlah penting, salah satunya untuk mendorong kesehatan keluarga.
Sehingga, Aryana sampaikan, perempuan perlu memanfaatkan peran pentingnya dalam mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat.
“Perhatian utama kami adalah memastikan laki-laki dan perempuan dapat terinformasi dengan baik dan memastikan mereka dapat mengambil peran tersebut secara optimal,” tambahnya.
Sementara, Ramona Sequire, President of Takeda’s Global Portfolio Division mengatakan, pada tahun 2022 meluncurkan tiga program Corporate Social Responbility di Indonesia, yaitu program lima tahun untuk memastikan perkembangan kognitif anak dengan menghentikan keracunan timbal, program empat tahun untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan reproduksi kesehatan reproduksi perempuan dan anak perempuan dengan meningkatkan akses terhadap perawatan keberlanjutan yang berfokus pada perempuan, serta program empat tahun yang bertujuan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Ramona menjelaskan, Takeda mengakui peran perempuan dalam membantu mempercepat peningkatan kesehatan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran seputar indikator kesehatan penting termasuk malnutrisi di seluruh Indonesia dan di seluruh dunia.
“Di Takeda, kami tahu bahwa kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terkait erat dengan akses mereka ke nutrisi dan komunitas tempat mereka tinggal dan bekerja. Itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk bekerja dengan mitra lokal untuk memahami di mana letak kebutuhan dan bekerja sama untuk mengembangkan solusi inovatif yang akan memberikan dampak positif dan jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraan sosial individu dan komunitas mereka,” jelas Ramona.
Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, ibu berperan dalam membentuk dan menentukan gaya hidup yang dipilih.
Oleh karena, Nadia menilai, perempuan yang lebih berdaya dan memiliki pengetahuan tentang kesehatan sangatlah penting karena mereka akan menjadi penggerak utama di keluarga dan masyarakat.
“Perempuan berhak untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya dan berhak memiliki akses kontrol atas makanan bergizi, air bersih, maupun layanan kesehatan,” terangnya.
Nadia menyebut, kurangnya akses ke layanan primer adalah masalah yang sering dihadapi perempuan. Dia membeberkan, tiga program utama penguatan upaya preventif di layanan pimer, di antaranya adalah imunisasi rutin (dari 11 menjadi 14 jenis vaksin); 14 screening penyakit prioritas (termasuk anemia, diabetes, kanker usus, dan lain-lain); dan peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu, pemeriksaan kehamilan dari emapt kali menjadi enam kali, screening kanker payudara, dan screening penyakit jantung bawaan di puskesmas.
Selain itu, Kemenkes akan merevetalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta laboratorium kesehatan masyarakat.
Mulya Rahma Karyati, Konsultan Dokter Anak sekaligus Konsultan Penyakit Infeksi Tropis menegaskan, perempuan haruslah terdidik karena memiliki tanggung jawab yang sangat besar dan berat. Selain itu, ditambahkan juga, suatu negara bisa maju jika perempuannya terdidik. Hal ini dia katakan karena perempuanlah yang akan hamil, melahirkan, menyusui, membesarkan, dan mendidik anak-anak.
Sedangkan panelis lainnya, yaitu Brian Sriprahastuti, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia; Margaret Aliyatul Maimunah, S.S., M.Si, Ketua Fatayat Nahdlatul Ulama/NU; dr. Asih Eka Putri, MPPM, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional/DJSN); serta Suci Arumsari, Presiden Direktur dan Co-Founder Alodokter. [dmr]