PERJALANAN 1
ada kalanya
membakar birahi langit
pada teriknya
dari sekian tahun
menunggu
toh akhirnya
hujan pun tak kunjung tiba
bahkan
dari ribuan jarak tempuh
hanya perjalanan dangkal
melabuhkan luka
pada dada
pada semesta
selalu berlumuran dusta
kau ubah warna hidup mu
jadi pelangi
meski warnanya
tidak lagi warna warni
PERJALANAN 2
dengan apa mesti aku
baca
jika bahasa mu jadi pilu
terdiam pun
hanya akan melahirkan
muara lapar
yang pada akhirnya
mengurung mu
dalam letupan amarah
durga
asing kau lumat
bara api langit
yang muntah dari
gunung gunung api mu
Semarang, 09062015
REVOLUSI MENTAL
baca……..mencelat…
situasi sudah adem ayem
laa kamu kok belum bisa mesem
kondisi sudah terkendali
masih saja kamu suka main pungli
jagat semakin sekarat
aparat berperilaku nekat
rakyat saling menghujat
sikut sana sini
tak pandang harga diri
mau mu apa.??
eropa?
amerika?
afrika….atau asia??
Aach.., kamu bisa sajaa..
makanlah sekenyang perut mu
muntahkan
andai saja
bangkai menyerupa
wajah serigala kota
toh
akan kamu saksikan lagi
kegaduhan dikemudian hari
ketika tiang bendera
sudah tak lagi
tegak dihormati
…………….mati…!?
smg, 17042016
* Lusiana Maulid Ndalu, penyair tinggal di Kota Semarang. Aktif di Aktor Studio dan Komunitas Kaligawe