Disrupsi menjadi bagian penting dari fase masyarakat industri. Pada era disrupsi ini terjadi proses tersingkirnya sebuah bisnis lama karena digantikan bisnis baru
BARISAN.CO – Era globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga pada era digital saat ini dimulainya era perdagangan bebas. Begitu juga situasi perkembangan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI). Tidak lagi jarak antar negara bahkan jarak antar tetangga dalam bidang usaha, khususnya perusahaan yang dikelola.
Tentunya banyak peluang dan pastinya juga tantangan bisnis yang dihadapi era saat ini. Kecepatan informasi menjadi faktor penting pengembangan bisnis. Begitu juga faktor kebebasan, setiap orang atau individu harus senantiasa berinovasi.
Bisnis harus tetap dijalankan, meski banyak tantangan. Namun tantangan tersebut akan makin ringan jika memiliki strategi menghadapinya. Terlebih sebelum bagaimana merancang strategi, para pemilik bisnis harus mengetahui apa saja jenis tantangan bisnis di era digital saat ini.
Sebab bisnis harus tetap berjalan dan dijalankan dengan kerja keras untuk senantiasa berinovasi. Jika para pelaku bisnis tidak berinovasi, bersiap-siaplah menghadapi persaingan bisnis berbasis digital teknologi. Bisa jadi bisnis akan tersingkir, atau dengan sendirinya bisnis akan mati tergantikan dengan bisnis yang mengikuti tren zaman.
Apalagi jika berbisnis di bidang teknologi dan informasi. Dulu ada usaha warung telekomunikasi (wartel) lalu digantikan dengan handphone dan saat ini satu orang saja bisa memiliki dua sampai tiga alat komunikasi.
Begitu juga bidang transportasi, pola transportasi lama seperti Taxi dan transportasi umum harus berhadapan dengan lahirnya transportasi aplikasi. Transportasi ini, siapa saja bisa menjadi pelaku usaha yakni lahirnya Gojek dan Grab. Bahkan agen perhotelan dan tiket pesawat sirna digantikan Traveloka dan Tiket.Com. Ini terjadi di seluruh dunia. Bisnis dengan model lama akhirnya dikalahkan oleh bisnis dengan model baru.
Pergantian pola bisnis yang terjadi ini adalah bagian dari disruption. Lantas apa itu disruption? Dan mengapa perusahaan harus berinovasi?
Era disrupsi
Disrupsi menjadi bagian penting dari fase masyarakat industri. Pada era disrupsi ini terjadi proses tersingkirnya sebuah bisnis lama karena digantikan bisnis baru yang lebih baik. Sebuah keniscayaan yang harus dihadapi para pelaku bisnis dengan kecepatan internet. Atau dikenal juga dengan era industri 4.0.
Industri 4.0, menjadi titik balik dari peran teknologi. Tapi, siapa yang punya gagasan terhadap teknologi ini? Ya, mereka adalah para pencipta perubahan. Merekalah para innovator dan creator. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mencari ide dan terobosan baru untuk bidang usaha atau perusahaannya.
Direktur TPC Coorporation, Edy Darmoyo menyampakan bisa jadi saat ini Anda tahu bahwa bisnis harus berubah. Namun Anda masih ragu melangkah. Merasa semuanya masih berjalan dengan baik. Ingin menunda. Berharap semua kembali normal seperti dulu.
“Jika Anda merasa masih ada hambatan dalam proses berubah. Ada baiknya menyimak 5 alasan berikut ini tentang mengapa perusahaan harus terus menerus berinovasi,” sambungnya.
Inovasi perusahaan
Adapun 5 (lima) alasan mengapa perusahaan atau usaha harus tetap berjalan dengan berinovasi yakni:
Pertama, bukankah kita sudah melakukan dengan benar? Ya, tapi kita perlu melakukannya lebih baik, bukan?
Bisa jadi bisnis Anda sudah berjalan dengan benar sesuai harapan Anda. Tapi kita sadar bahwa selalu ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan hasilnya. Jangan sampai Anda terlambat dan menyia-nyiakan peluang2 itu. Jangan sampai kompetitor Anda sudah menemukannya lebih cepat dari Anda.
Kedua, untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan, bukankah kita harus mau berjuang lebih keras dan mau mengambil risiko?
Semua pengusaha tentu ingin hasil yang lebih baik, termasuk Anda. Tapi hasil itu hanya bisa didapat dengan perjuangan dan keberanian melakukan hal-hal baru. Anda setuju kan?
Ketiga, ika kita tidak melakukan terobosan baru, orang lain akan melakukannya.
Ya, ini sebuah kepastian. Jika Anda menunda, mereka yang lebih cepat akan mendahului Anda. Di masa seperti ini semua orang belajar untuk survive, mencari ide dan mencari terobosan-terobosan. Jangan sampai Anda tertinggal.
Keempat, berinovasi memang mengundang risiko, namun diam dan tidak melakukan apa-apa ini jauh lebih berisiko.
Saat Anda masuk di abad inovasi seperti saat ini, seharusnya lebih berani melakukan terobosan baru. Apalagi ada data pendukungnya, sumber daya masih ada. Apalagi ada mentor atau coach yang bisa membantu Anda. Jangan diam saja dan membiarkan belenggu ketakutan makin membesar.
Kelima, perubahan akan memberikan hasil positif yang besar jika kita tetap bisa mengendalikannya.
Edy menambahkan, ya, berubahlah dengan ilmu. Secara rasional, bukan emosional. Akan ada hasil besar yang menanti jika semua bisa diukur dan dikelola dengan baik.
“Ajak bicara tim Anda. Hadirkan mentor dan coach untuk menguatkan mental dan kualitas berfikir Anda,” pesannya.
Kiat sukses
Selain bagaimana bisnis atau perusahaan senantiasa berinovasi menghadapi persaingan global. Diri ini atau Anda juga harus menghadapi pola disrupsi ini. Pola pikir lama Anda harus menghadapi pola pikir baru.
Keberhasilan Anda tidak hanya ditentukan dengan inovasi usaha atau di mana Anda bekerja. Bukankah keberhasilan dan kebahagiaan apa yang dicapai dalam kehidupan sosial dan perdagangan ada berkat dari pendapat beberapa orang tentang Anda.
Maka rasa cinta terhadap diri, orang lain dan terlebih perusahaan atau bisnis untuk ditanamkan. Bekerja dan berinovasi disertai dengan rasa cinta. Lantas bagaimana caranya bekerja dengan rasa cinta.
Berikut ini kat sukses bekerja dengan rasa cinta yang disampaikan Direktur Utama PT Permodalan BMT Indonesia, Saat Suharto Amjad. Dikutip dari Majalah Tamadun:
Pertama, bekerjalah dengan niat menjalankan perintah dari Allah Swt. Dengan begitu, bekerja di catat sebagai ibadah.
Kedua, bekerjalah dengan niat memberi manfaat kepada manusia lain. Senyum dan ringan tangan dalam melayani anggota akan semakin nyata.
Ketiga, bekerjalah seolah-olah masa depanmu betul-betul terlihat jelas dengan apa yang kamu lakukan saat ini, niatkan ini sebagai doa. Berikan tenaga, waktu dan pikiranmu saat bekerja.
Keempat, datang, pulang tepat waktu dan lakukan kerjamu dengan semaksimal mungkin, fokuslah pada kelebihan yang kamu miliki. Sehingga tidak ada rasa menyesal atas setiap kekurangan-kekurangan.
Diskusi tentang post ini