Disebutkan Suharsono, peta politik menjadi berubah setelah ada peristiwa operasi penegakan hukum oleh KPK, yang menyeret nama Walikota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu. Maka dengan sendirinya Mbak Ita hilang dari peredaran.
“Kami sudah mengamati dan melakukan survey untuk menghitung peluang. Silaturahim dengan PKB ini bagian dari upaya meningkatkan koalisi,” terang Suharsono.
Ketua DPC PKB Kota Semarang Mahsun menanggapi, koalisi partai berbasis massa muslim patut dibangun. Sudah saatnya santri bisa memimpin Kota Semarang. Sebab, kata dia, sejarah Semarang adalah sejarah para wali, para santri. Simbolnya adalah Kyai Sholeh Darat, dan pendahulunya adalah Ki Ageng Pandanaran.
“Kita perlu mengajak kaum santri mengembalikan sejarah Semarang sebagai Kota Santri. Santri perlu diberi kesempatan memimpin,” ucap Mahsun.
Lebih lanjut Mahsun menegaskan, PKB fokus mempersiapkan diri mengajukan calon wakil walikota. Ini karena PKB memiliki modal lima kursi DPRD. Dan PKB sudah membuka pendaftaran calon kepala daerah. Dia harapkan di awal Agustus sudah bisa “membungkus” pasangan calon yang diusung resmi.[]