Imam Al-Ghazali menjelaskan puasa itu tiada yang melihat selain Allah Swt, dari itu puasa adalah amalan pada batin dengan kesabaran semata
BARISAN.CO – Arti puasa diambil dari bahasa arab yakni shaumun atau shiyamun yang artinya menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan seperti makan dan minum. Jadi pada hakikatnya puasa adalah menahan atau mengendalikan diri terhadap sesuatu yang tidak diperbolehkan.
Puasa bukan sekadar menahan dari sesuatu yang membatalkan, yakni menahan diri dari makanan dan minuman sejak terbit matahari sampai terbenamnya matahari. Namun pastinya Allah Swt memiliki rencana diwajibkannya puasa ramadan selama satu bulan penuh.
Rencana itu tentunya bertujuan baik untuk kepentingan manusia. Adapun tujuan puasa ramadan tidak hanya soal lapar dan haus akan tetapi untuk mendidik jiwa, membiasakan manusia mengalahkan hawa nafsu dan tentunya mengendalikan keinginan-keinginan yang menyesatkan selain itu juga untuk memperkuat hati agar senantiasa dekat dengan-Nya.
Sedangkan puasa menurut Imam Al-Ghazali diterangkan dalam kitanya Ihya Ulumuddin. Imam Al-Ghazali menjelaskan puasa artinya mencegah dan meninggalkan. Menurutnya puasa itu sendiri memiliki rahasia yang tidak terlihat, sementara amalan orang berpuasa adalah amalan taat dengan persaksian dan dilihat orang lain.
Lebih lanjut, Imam Al-Ghazali menjelaskan puasa itu tiada yang melihat selain Allah Swt, dari itu puasa adalah amalan pada batin dengan kesabaran semata.
Pandangan bahwa puasa adalah kesabaran itu sendiri, berkait dengan pahala yang diberikan kepada orang sabar sedemikian banyak. Allah Swt berfirman dalam surah Az- Zumar ayat 10:
قُلْ يَٰعِبَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).
Ayat diatas menerangkan bahwasanya orang yang bersabar akan mendapatkan pahala tanpa batas. Begitu juga puasa ramadan adalah upaya melatih kesabaran sehingga mengapatkan pahala yang besar. Selain itu bahkan Allah Swt menegaskan bahwasanya ibadah puasa ramadan, Allah Swt yang akan membalasnya.
Hal ini dipertegas dengan dalil hadist qudsi, Rasulullah Saw bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Artinya: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artiny)]: Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Muslim)
Puasa ramadan merupakan puasa yang bertabur kebaikan dan pahala, terlebih lagi menjadi orang-orang yang sabar. Sebab orang yang sabar dalam menjalankan puasa ramadan akan dilimpahkan pahalanya.