Barisan.co
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Kontemplasi

Rida Allah

:: Ardi Kafha
7 September 2023
dalam Kontemplasi
Rida Allah

Ilustrasi foto: Pexels.com/RDNE Stock project

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

KITA ini cari rida Allah, kata seorang instruktur pelatihan. Tampak peserta manggut-manggut, entah setuju, atau sekadar paham.

Rida Allah, mentereng kedengarannya. Saya mengalami bahwa “rida Allah” jadi doktrin andalan untuk mengikat orang lain. Dan, saya tak seberani seperti para peserta pelatihan yang begitu saja manggut-manggut, tanpa menelisik makna.

Walau, saya tak tahu pasti, mereka itu paham dan kemudian setuju, atau sekadar paham tapi tidak setuju. Atau kemungkinan lain, supaya kelihatan khusyuk tengah memperhatikan instruktur berceramah.

Tapi jelas, buat saya, ungkapan “rida Allah” ini tidak main-main. Ungkapan yang berkonsekuensi. Pernyataan yang menuntut bukti diri, bukan sekadar pengharapan.

BACAJUGA

Takhayul

Takhayul

9 September 2023
membaca perintah

Membaca Perintah-Nya

28 Agustus 2023

Dalam Langit-Langit Desa, Muhammad Zuhri berkisah. Tersebutlah seorang guru tengah berhadapan dengan seorang murid yang lagi resah.

“Guru, saya siap menerima wasiat.” ikrar sang murid.

“Kalau begitu, tiba saatnya kamu berlatih rida.” fatwa guru.

“Tidakkah amalan-amalan yang telah kami lakukan selama ini bertujuan mencapai rida Allah?”

“Benar, tapi kamu belum mendapatkannya.”

“Jadi, belum diterimakah amalan kami itu, Guru?”

“Setiap amal baik akan dibalas dengan rahmat, tidak dengan rida Allah. Karena makna rida adalah memberikan diri kepada pihak lain, maka tebusan satu-satunya hanya dengan memberikan diri pula kepada-Nya.”

Begitulah. Saya menangkap makna, rida Allah bukan dambaan meraih bonus, melainkan kesiapan diri untuk sepenuhnya dikendalikan Allah. Dalam kitab suci, rida Allah disimbolkan surga. Dan surga itu sendiri tidak dapat dimasuki selain yang menyandang sifat “ar-Rahim”, la yadkhulu al-jannata illa rahim. Bahwa yang berhak surga adalah yang bersifat penyantun dan penuh kasih dalam mengembangkan semesta kehidupan. Bahwa surga adalah kemauan menegakkan fungsi keterwakilan.

Dan masih jelas melekat dalam benak saya, kita ini cari rida Allah, kata instruktur pelatihan itu mengulang, dan peserta manggut-manggut.

Padahal rida Allah sama dengan menunaikan hak Tuhan. Bagaimana? Muhammad Zuhri, dalam Secawan Cinta, memapar: kita berdiri di antara Allah dan semesta, di antara yang ideal dan real, atau di antara dimensi keharusan dan dimensi kenyataan.

Ia mengutip, “Karena itu Kami jadikan kamu umat yang meniti jalan tengah, agar kamu menjadi saksi bagi orang banyak, dan rasul menjadi saksi bagimu.” (al-Baqarah: 143).

Betapa berdiri di tengah, berisiko dibebani dua tanggung jawab sekaligus, tanggung jawab ke atas dan tanggung jawab ke bawah. Saat menghadap Allah, kita bertanggung jawab menyampakan tuntutan dan harapan sesama. Dan ketika berhadapan dengan sesama kita bertanggung jawab menyampaikan pesan dan perintah Allah kepada mereka.

Ya, benar, meniti jalan tengah, kesanggupan menjadi wakil Allah di depan manusia dan menjadi wakil umat manusia di depan Allah.

Lagi-lagi masih melekat, sungguh masih terngiang ucapan sang instruktur pelatihan: kita ini cari rida Allah, dan tampak peserta mulai tak bersemangat untuk manggut-manggut.

Muhammad Zuhri telah mewasiatkan supaya kita meniti jalan tengah, menjadi saksi bahwa Tuhan itu ada. Kita tunjukkan bahwa Tuhan pasti datang menolong. Kita memanifestasikan kehendak Tuhan, merealisasikan kemauan Tuhan, atau singkatnya menjadi “orangnya” Tuhan.

Tatkala ada yang kelaparan, bencana alam, dan semacamnya, kita melibatkan diri mengurus mereka, meringankan beban derita mereka. Jadi, dengan melewati hamba-Nya jugalah, Allah menolong hamba-Nya yang lain. Itulah manajerial ketuhanan, fungsi keterwakilan.

Dengan demikian, mendapat rida Allah bermakna saat kita melaksanakan peran ketuhanan. Saat melakukan sesuatu yang tidak lagi bermotif kepentingan diri atau nilai-nilai pada umumnya, tapi murni demi merealisasikan syahadat.

Dengan indah Muhammad Zuhri melukiskan, “Mereka datang dari puncak gunung, dari tepi ngarai, pinggir samudera dan dari padang pasir yang tandus bukan untuk berburu dan mengumpulkan kekayaan duniawi, melainkan hendak mengajak umat manusia menunda datangnya hari kiamat dan sekaligus mengurungkan kematian.”

“Mereka menulis puisi bukan untuk berpuisi,” sambungnya, “karena diri mereka berupa puisi konkret yang didendangkan para Malaikat. Mereka juga meninggalkan wacana-wacana tetapi tidak untuk berwacana, karena perilaku mereka telah berwujud wacana-wacana yang dinyanyikan bintang-bintang di langit, embun pagi, arakan awan dan ombak di lautan.”

Muhammad Zuhri menutup, “Bagai kendaraan, mereka turun dari langit, ketika Sang Maha Pengasih rindu menjenguk makhluk-Nya. Mereka juga kereta-kereta pada saat Sang Pemelihara semesta mencemaskan keadaan hamba-hamba-Nya. Dan, bak sayap-sayap raksasa mereka menaungi umat manusia dari murka Tuhan dan duka berada.”

Dan itu menjadi mungkin dengan bersyahadat, dari kesaksian kata-kata berikut bukti. “Allah-lah sesembahanku. Maka jika seluruh potensi yang kumiliki dari pemberian-Nya ini diminta, pasti akan kuberikan.” tutur sang guru. [Luk]

Editor: Lukni
Topik: Muhammad ZuhriSyahadat
BagikanTweetSend
Ardi Kafha

Ardi Kafha

Pegiat Taman Baca Masyarakat

POS LAINNYA

Serangan Udara
Kontemplasi

Serangan Udara

7 Desember 2023
Mengingkari Kebenaran
Kontemplasi

Mengingkari Kebenaran

6 Desember 2023
Keikhlasan yang Sempurna
Kontemplasi

Keikhlasan yang Sempurna

5 Desember 2023
Kemenangan yang Nyata
Kontemplasi

Kemenangan yang Nyata

4 Desember 2023
tanda kekuasaan allah
Kontemplasi

Tanda Kekuasaan Allah

3 Desember 2023
Dialah Yang Esa
Kontemplasi

Dialah Yang Esa

2 Desember 2023
Lainnya
Selanjutnya
gerakan bawah tanah

Gerakan Bawah Tanah dan Politik Pecah Belah

Punya Keberpihakan, Anies Baswedan Raih Dukungan Petani Lombok di Banyuwangi

Punya Keberpihakan, Anies Baswedan Raih Dukungan Petani Lombok di Banyuwangi

TRANSLATE

TERBARU

Pengamanan Zat Adiktif
Terkini

Organisasi Kesehatan Dukung Pengamanan Zat Adiktif dalam RPP Kesehatan, Berharap Presiden Jokowi dan Menkes Bersikap Tegas

:: Alfin Hidayat
7 Desember 2023

RPP Pengamanan Zak Adiktif

Selengkapnya
Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

7 Desember 2023
Serangan Udara

Serangan Udara

7 Desember 2023
alissa wahid pemilu 2024

Alissa Wahid Soroti Pemilu 2024, Demokrasi di Indonesia Saat ini Masih Bersifat Prosedural

7 Desember 2023
Respons Mahasiswa Ilmu Pemerintahan atas Kampanye Anies di Kalimantan Selatan

Respons Mahasiswa Ilmu Pemerintahan atas Kampanye Anies di Kalimantan Selatan

6 Desember 2023
agus munif calon wali kota semarang

Agus Munif Driver Ojek Online Siap Maju Calon Wali Kota Semarang

6 Desember 2023
Pneumonia

Waspada Pneumonia Akibat Mycoplasma Pneumoniae, Infeksi Saluran Pernapasan Pada Anak

6 Desember 2023
Lainnya

SOROTAN

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan
Opini

Butet Dilarang Bicara Politik di TIM, Jangan Sampai Anies yang Disalahkan

:: Yayat R Cipasang
7 Desember 2023

Butet baru sekira tiga bulan jadi "oposisi" sudah mengeluh dan berkeluh-kesah. PENGAKUAN budayawan Butet Kartaredjasa soal dirinya dilarang bicara politik...

Selengkapnya
Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan

Kereta Penglaju, Anies Baswedan dan Ignasius Jonan

6 Desember 2023
Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan

Makan Malam Imajinatif Anies Baswedan

5 Desember 2023
Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?

Apakabar Kang Emil, Erick Thohir dan Sandi Uno?

3 Desember 2023
Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

Pemimpin Karbitan dan Kaderisasi Pemimpin

1 Desember 2023
Horeee…PDIP Jadi Oposisi

Food Estate, Proyek Gagal yang Bakal Dilanjutkan Prabowo

29 November 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Opini
  • Analisis
    • Esai
    • Analisis Awalil
    • Perspektif
  • Kolom
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Sosok
  • Sastra
  • Barisan Tv Network
    • Barisan Tv
    • Awalil Rizky

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang