Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Sosial & Budaya

Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?

:: Thomi Rifai
27 Maret 2023
dalam Sosial & Budaya
Sejarah Asal Usul Penggunaan Mukena dalam Sholat, Bolehkah Berwarna-Warni?
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

BARISAN.CO – Mukena merupakan salah satu busana yang sudah lama dipakai oleh kaum hawa, terutama para muslim wanita di Indonesia dan Malaysia serta di kawasan asia tenggara.

Pemakaian mukena sebagai busana lengkap saat beribadah menjadi suatu tradisi yang unik dalam budaya islam Melayu.

Di negara lain, muslimah menunaikan salat dengan pakaian sejenis abaya yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan. Misalnya di Pakistan yang menggunaka tarha (sejenis kain pashmina yang lebarnya menutupi separuh tubuh) dan syrwal (celana model aladdin dengan jahitan serut di bagian belakang).

Muslimah Timur Tengah juga mengenal kerudung dan dira’, yaitu sejenis gamis yang lebih lebar dan longgar menjuntai hingga telapak kaki. Sebagian muslimah lain yang telah berhijab bahkan salat dengan pakaian yang mereka kenakan saat itu juga.

BACAJUGA

pesan ekologis sholat

Pesan Ekologis dalam Sholat

1 Maret 2023
bacaan doa setelah sholat dhuha

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha, Lengkap dengan Zikir Pembuka Pintu Rezeki

1 Februari 2023

Asal Usul Mukena

Mukena merupakan bentuk ‘kompromi’ Wali Songo sata menyebarkan Islam di Tanah Jawa. Ketika itu, wanita Indonesia masih mengenakan kemben sebatas dada sebagai pakaian sehari-hari mereka.

Sementara Islam ingin menghormati serta memuliakan wanita dengan cara menutup seluruh tubuh agar tidak menjadi tontonan yang bersifat merendahkan.

Benturan budaya dan syariat Islam ini menciptakan sebuah kompromi antara Walisongo dan masyarakat yang belum bisa sepenuhnya meninggalkan budaya lama dalam berpakaian.

Hingga tercapailah kesepakatan, kaum perempuan masih diperbolehkan mengenakan pakaian yang biasa mereka kenakan sehari hari dan wajib menggantinya dengan pakaian yang tertutup saat datang waktu shalat. Maka jadilah ia Mukena yang masih dikenakan muslimah hingga kini.

Maka para wali mengajarkan penggunaan mukena yang khusus dipakai ketika salat. Setelah salat, mereka bebas mengenakan pakaian sehari-hari. Hal ini supaya Islam lebih mudah diterima masyarakat.

Di zaman modern seperti saat ini, mukena juga mengalami berbagai perkembangan. Jika dulu mukena didominasi warna putih dan polos, kini model mukena cantik berkembang menjadi aneka warna dan motif yang indah.

Perkembangan mukena yang terjadi saat ini berkat kreativitas di bidang tekstil atau fashion. Tentu yang tak boleh dilupakan adalah menutup aurat (termasuk tidak transparan dan menampilkan lekuk tubuh). Serta harus bersih, dan suci dari hadas besar maupun kecil. [rif]

Topik: Asal Usul MukenaMukenaSholat
Thomi Rifai

Thomi Rifai

POS LAINNYA

“Killers of the Flower Moon”, Harapan Oscar Jatuh untuk Pribumi
Sosial & Budaya

“Killers of the Flower Moon”, Harapan Oscar Jatuh untuk Pribumi

24 Mei 2023
Halalbihalal Aktor Studio
Sosial & Budaya

Halalbihalal Aktor Studio, Penyair Ramaikan Hajatan di Persawahan

8 Mei 2023
Novel Klasik yang Mempengaruhi Saya
Sosial & Budaya

Novel Klasik yang Mempengaruhi Saya

3 Mei 2023
Filsafat Artificial Intelligence
Sosial & Budaya

Filsafat Artificial Intelligence

3 Mei 2023
Killers of the Flower Moon: Pembantaian Paling Sadis di Amerika dan Cerita Kelahiran FBI
Sosial & Budaya

Killers of the Flower Moon: Pembantaian Paling Sadis di Amerika dan Cerita Kelahiran FBI

23 April 2023
ngaji budaya Jurang Belimbing
Sosial & Budaya

Nuzulul Quran dan Ngaji Budaya Bersama Kiai Budi Harjono di Jurang Belimbing

15 April 2023
Lainnya
Selanjutnya
Aktivis Perempuan Ingatkan Capres dan Cawapres Mendatang Memiliki Perspektif Gender dan Environment

Aktivis Perempuan Ingatkan Capres dan Cawapres Mendatang Memiliki Perspektif Gender dan Environment

Untuk Pertama Kalinya, Chelsea Gelar Acara Buka Puasa Bersama di Stamford Bridge

Untuk Pertama Kalinya, Chelsea Gelar Acara Buka Puasa Bersama di Stamford Bridge

TRANSLATE

TERBARU

Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

:: Noerjoso
7 Juni 2023

Pemberdayaan masyarakat

Selengkapnya
Ibnu Arabi

Ibnu Arabi

7 Juni 2023
Inna Fatahna

Inna Fatahna, Pembuka Kitab Maulid dan Keutamaannya

7 Juni 2023
Pemilu Proporsional Tertutup

Lini Masa Polemik Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

6 Juni 2023
Cawapres PDIP

Demokrat Tak Goyah Dukung Anies Meski AHY Masuk Bursa Cawapres PDIP

6 Juni 2023
tiket gratis

Budaya Kasih Tiket Gratis ke Pejabat Harusnya Disetop

6 Juni 2023
Kendaraan Belum Uji Emisi Bakal Ditilang, Cek Jadwal & Lokasi Uji Emisi Gratis di Jakarta

Kendaraan Belum Uji Emisi Bakal Ditilang, Cek Jadwal & Lokasi Uji Emisi Gratis di Jakarta

6 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

:: Noerjoso
7 Juni 2023

Pemberdayaan masyarakat

Selengkapnya
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
perilaku politik

Letargi Kebudayaan dan Perilaku Politik

6 Juni 2023
Mengusahakan KPBU

Mengusahakan KPBU di Ibukota baru

5 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang