BARISAN.CO – Generasi Z di era pasca-pandemi menghadapi tantangan besar dalam bidang keuangan dan kesehatan mental. Mereka lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2010-an, tumbuh dalam lingkungan teknologi yang canggih, namun juga menghadapi persoalan unik.
Populasi Generasi Z mencapai 32% dari total populasi dunia, dengan 27,94% berada di Indonesia. Pandemi COVID-19 telah memperparah situasi ini, mengakibatkan kesulitan dalam mencari pekerjaan serta dampak psikologis yang serius.
Riset menemukan bahwa pandemi ini drastis mengurangi peluang pekerjaan bagi Generasi Z. Mayoritas dari mereka mengalami penundaan dalam mencari pekerjaan pertama atau kehilangan pekerjaan yang sudah jalan. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian finansial yang berdampak negatif pada stabilitas keuangan dan masa depan mereka.
Generasi Z juga, menghadapi beban hutang pendidikan yang lebih besar dari pada generasi sebelumnya. Banyak yang melanjutkan pendidikan tinggi untuk meningkatkan peluang pekerjaan, namun ini mengakibatkan peningkatan hutang pendidikan.
Pandemi juga, memengaruhi rencana karier dan situasi keuangan mereka. Biaya hidup yang tinggi, harga properti yang mahal, dan kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat membuat pengelolaan keuangan semakin sulit, terutama dengan pendapatan yang terbatas.
Survei Pew Research Center tahun 2021 menunjukkan 74% Generasi Z di Amerika Serikat merasa keadaan mereka buruk atau setidaknya adil akibat pandemi. Mereka cemas mengenai pekerjaan dan pendapatan di masa depan.
Penelitian di The Lancet Psychiatry juga menemukan peningkatan gejala depresi dan kecemasan di kalangan remaja selama pandemi. Isolasi sosial, ketidakpastian, dan perubahan rutinitas menjadi faktor utama peningkatan ini.
Dalam menghadapi tantangan keuangan dan kesehatan mental di era pasca-pandemi, Generasi Z memerlukan dukungan luas dari keluarga, pendidikan mengenai manajemen keuangan, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan upaya bersama menciptakan lingkungan inklusif dan berempati.
Pahami Langkah-langkah Gen Z untuk Melangkah Tegap Hadapi Era Pasca-Pandemi
Pengelolaan Kecemasan
Kecemasan pasca pandemi bisa menjadi tantangan serius. Praktikkan teknik pengelolaan stres seperti meditasi, olahraga, jurnal harian, atau berbicara dengan seorang profesional. Jangan ragu untuk mencari dukungan saat Anda merasa cemas atau tertekan.
Pemanfaatan Teknologi untuk Penghasilan
Generasi Z telah tumbuh dengan teknologi, jadi manfaatkan keahlian digital Anda untuk mencari peluang penghasilan online. Misalnya, freelance, konten kreator di platform media sosial, atau bahkan memulai bisnis online.
Bersikap Fleksibel dan Adaptif
Dunia terus berubah, terutama setelah pengaruh pandemi. Kehadiran teknologi dan tren ekonomi dapat berubah dengan cepat. Generasi Z harus siap untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan siap untuk belajar hal-hal baru.
Membangun Jaringan
Jaringan sosial dapat memberikan peluang pekerjaan dan kolaborasi. Bergabunglah dengan grup atau komunitas dalam bidang yang Anda minati, baik secara online maupun offline.
Buat Rencana Keuangan Jangka Panjang
Mulailah dengan membuat rencana keuangan yang terdiri dari tujuan jangka pendek (1-2 tahun) dan jangka panjang (3-5 tahun). Identifikasi pengeluaran utama dan alokasikan dana untuk tabungan, investasi, serta pembayaran utang. Disiplin dalam mengikuti rencana ini akan membantu mengendalikan pengeluaran dan mencapai tujuan finansial.
Generasi Z menghadapi tantangan unik dalam hal keuangan dan kesehatan mental di era pasca-pandemi. Kendala dalam mendapatkan pekerjaan, beban hutang pendidikan, dan biaya hidup yang tinggi berkontribusi pada stres keuangan mereka. Di sisi lain, isolasi sosial, tekanan digital, dan tuntutan prestasi tinggi berdampak pada kesehatan mental mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan dukungan yang luas dari keluarga, pendidikan tentang manajemen keuangan, akses terhadap layanan kesehatan mental, dan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berempati bagi Generasi Z. [rif]