Tidur yang baik adalah dalam keadaan gelap. Menurutnya, penelitian membuktikan, tidur dalam keadaan gelap memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
BARISAN.CO – Bagi sebagian kita, tidur dalam keadaan terang akan membuat tenang sebab ia akan memastikan kondisi sekitar saat ketika masih terjaga. Dan sebaliknya, orang yang tipikal seperti ini merasa tidak nyaman ketika tidur dalam kondisi gelap tanpa penerangan. Ia merasa ketika berangkat tidur di awali suasana gelap semacam tidak ada kepastian kondisi nyaman dan aman ketika ia lelap dalam kondisi tak terjaga.
Sebaliknya, bagi tipikal orang yang suka tidur dalam kondisi gelap akan merasa dirinya lebih pulas dan merasa silau bila tidur saat ada cahaya. Oleh karenanya tidak sedikit tipikial gaya tidur orang seperti ini kan menutup mata dengan sesuatu seperti kain ketika tidur bila suasana tidak memungkinkan gelap.
Keduanya mungkin hanya berpendapat secara subjektif sebab itu yang setidaknya mereka rasakan, maksudnya lebih pada apa yang mereka rasakan atau menurut perasaannya. Jadi bisa saja akan benar disalah satunya, yang terang atau gelap.
Menghindari perselisihan jawab, maka perlu pembuktian ilmiah dari keduanya agar jawabannya lebih objektif, manakah yang lebih aman dan menyehatkan bagi seseorang ketika tidur, dalam keadaan gelap atau terang?
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dokter spesialis mata dari Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Rini Kusumawardhany menjelaskan bahwa tidur yang baik adalah dalam keadaan gelap. Menurutnya, penelitian membuktikan, tidur dalam keadaan gelap memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Dalam keterangan tertulis Rini menjelaskan, manfaat pertama adalah menghasilkan hormon melatonin. Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
Christopher Drake, PhD, ahli tidur dari Henry Ford Hospital menyebutkan tubuh memproduksi hormon melatonin soporifik (pemicu rasa kantuk sebagai persiapan tidur).
“Salah satu fungsi hormon melatonin adalah meningkatkan kekebalan tubuh dalam menangkal penyakit. Sebaliknya, jika kita tidur dalam keadaan lampu menyala, hormon melatonin tidak akan dihasilkan dari dalam tubuh. Akibatnya, kekebalan tubuh menurun dan mudah terserang penyakit,”jelas Rini.
Menfaat selanjutnya adalah menurunkan depresi. Dikutip dari National Sleep Foundation, studi terbaru dari Ohio State University mengungkapkan, tidur di ruangan yang terang lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan tidur di ruangan yang gelap. Jika lampu dibiarkan menyala ketika tidur, kita akan terganggu oleh sinar lampu sehingga tidur menjadi tidak lelap.
“Ruangan yang gelap dapat merelaksasikan pikiran sehingga dapat menghilangkan stres. Juga bisa menjadi sarana meditasi ringan yang secara tidak langsung akan bisa menstabilkan emosi dan pikiran,”imbuhnya lagi.
Kemudian manfaat ketiga adalah menghindari risiko obesitas. Menurut Rini, cahaya redup saat tidur di malam hari dapat mengatur ulang ritme fisik, seperti jadwal makan. Pada orang yang tidur dalam ruangan dengan cahaya terang cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi.
“Jadi dapat kita simpulkan bahwa tidur dalam keadaan gelap lebih baik daripada dalam keadaan terang. jika masih kesulitan, ubahlah kebiasaan tidur dengan keadaan gelap.”jelasnya.