Malik juga menilai, akar akustik vokal orang Ambon disebabkan oleh alam yang indah dan makanan yang mudah di dapat, sehingga mereka selalu senang dan bernyanyi.
Terlebih pada orang Ambon Kristen. Mereka memiliki kemampuan seni menyanyi dan bermain alat musik. Selain hobi, bernyanyi merupakan syarat ibadah di gereja sehingga banyak remaja-remaja Ambon kristen yang mempunyai bakat di bidang seni.
Ada satu syair lagu begini, “waktu hujan sore-sore kilat sambar pohon kenari E jojaro deng mongare mari dansa dan menari Pukul tifa toto buang kata balimbing di kereta Nona dansa dengan tuan jangan sindir nama beta E menari sambil goyang badanee Menari lombo pegang lenso manisee Rasa ramai jangan pulang duluee“.
“Jadi artinya, walaupun hujan sampai kilat atau petir menyambar pohon kelapa dan kenari orang Maluku masih bisa bernyanyi, pukul tifa dan berdansa,” pungkas Malik.