PIF telah menggelontorkan dana besar untuk klub yang bermarkas St. James Park ini. Dan hal itu, terbukti mampu mengangkat performa Newcastle hingga akhirnya melesat ke papan atas Liga Inggris.
BARISAN.CO – Public Investment Fund (PIF) telah memvermak wajah persepakbolaan Arab Saudi. Dulu, dunia kulit bundar di Jazirah Arab sana nyaris tak terdengar suaranya. Kini, justru sebaliknya, sepak bola Arab Saudi tengah naik daun.
Dalam dunia sepak bola, nama PIF sempat menggemparkan dengan aksi akuisisinya mencaplok 80 persen saham klub Liga Inggris, Newcastle United, pada tahun 2021. Berkat hal itu, The Magpies yang sebelumnya hanya terseok-seok di papan tengah menjelma menjadi penghuni empat besar Liga Inggris pada musim 2022/2023 lalu.
PIF telah menggelontorkan dana besar untuk klub yang bermarkas St. James Park ini. Dan hal itu, terbukti mampu mengangkat performa Newcastle hingga akhirnya melesat ke papan atas Liga Inggris.
PIF yang merupakan yayasan dana investasi publik ini berdiri pada tahun 1971 oleh Faisal bin Abdulaziz. Dulunya perusahaan tersebut berfokus pada penyediaan dukungan pembiayaan terhadap proyek-proyek yang memiliki signifikansi terhadap perekonomian negara.
Lantas, pada perkembangannya, pengambilalihan PIF pada 2015 oleh Mohammed bin Salman telah banyak mengubah model bisnisnya. Dan kini, PIF melirik industri olahraga, khususnya sepak bola.
Tak ketinggalan dunia sepak bola Arab Saudi pun ikut kecipratan. PIF nyatanya perlahan tengah membangun industri sepak bola Arab Saudi dengan gelontoran dana yang besar ke sejumlah klub lokal. Dengan begitu, perlahan sepak bola Arab Saudi pun turut terangkat.
Visi Ekonomi 2023
PIF berorientasi menjadi motor penggerak perekonomian Arab Saudi yang sejalan dengan visi ekonomi 2030. Dimana visi ekonomi tersebut mempunyai tujuan untuk mereduksi ketergantungan pendapatan negara terhadap minyak.
Karena itulah, melansir The Independent, PIF mendiversifikasi investasinya pada 13 bidang, salah satunya olahraga. Guna mendukung itu pemerintah Arab Saudi pun telah menggalakkan program-program berkelanjutan dalam sektor olahraga tersebut. Hal itu supaya menimbulkan peluang bisnis dan menarik atensi publik terhadap bidang olahraga.
Pemerintah Arab Saudi pun menargetkan peningkatan jumlah warga yang aktif berolahraga menyentuh 40 persen dari total penduduk. Di saat yang sama, mereka bertekad agar Liga Arab Saudi masuk dalam daftar 10 liga sepak bola terbaik di dunia.
Salah satu hal konkrit yang telah PIF lakukan adalah mengucurkan dana hingga bermiliar dolar ke industri sepak bola Arab Saudi. Berdasarkan Talk Sport, mereka telah mengakuisisi 75 persen lebih saham empat klub besar di Liga Arab Saudi. Diantaranya adalah Al-Ahli, Al-Ittihad, Al-Nassr, dan Al-Hilal yang berbasis di kota besar seperti Riyadh dan Jeddah.
Porsi Besar Akuisisi Saham Klub Sepak Bola
Akuisisi PIF terhadap empat klub di Liga Arab Saudi tentunya membuat mereka mempunyai banyak dana untuk berbelanja dan menggaji pemain dengan harga fantastis. Sejumlah pemain bintang asal Eropa hijrah kesana, dan salah satu yang menggamparkan dengan kedatangan Cristiano Ronaldo pada akhir 2022 lalu ke Al-Nassr.
Aksi PIF tersebut juga selain mendongkrak popularitas sepak bola di Arab Saudi juga memajukan dunia olah kulit bundar disana. Walaupun, muncul kerisauan juga adanya potensi PIF akan memonopoli kompetisi Liga Arab Saudi.
Pandangan itu bukanlah sekedar isapan jempol semata. Sebab, besarnya dana yang masuk ke Liga Arab Saudi lebih dari cukup hanya untuk menyabet prestasi di liga domestik. Sehingga, PIF tampak lebih berhasrat untuk menciptakan iklim kompetisi Liga Arab Saudi yang lebih kompetitif sehingga menarik lebih banyak penonton.
Toh, PIF tidak hanya mengakuisisi satu klub namun empat klub sekaligus, bukankah itu artinya PIF memang berambisi mengembangkan kompetisi Liga Arab Saudi bukan? [Yat]