religi

Dzikir Jalalah: Teks Arab, Latin dan Artinya Lengkap Keutamaan

Avatar
×

Dzikir Jalalah: Teks Arab, Latin dan Artinya Lengkap Keutamaan

Sebarkan artikel ini
Dzikir Jalalah

BARISAN.CO – Dzikir Jalalah adalah salah satu bentuk zikir atau pengingat atas keagungan dan kebesaran Allah. Istilah “Jalalah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “diagungkan” atau “ditinggikan”. Dalam dzikir ini, kata “Allah” atau “ismu al-jalalah” digunakan untuk mengingat dan mengagungkan keberadaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah.

Dzikir Jalalah biasanya dilakukan dengan mengucapkan kalimat “La ilaha illallah” (Tiada Tuhan selain Allah) atau “La ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntu minaz zalimin” (Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim).

Ucapan ini mengandung makna bahwa tidak ada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah, dan bahwa Allah Maha Suci dari segala kesalahan dan kekurangan.

Melalui dzikir jalalah, umat Islam diingatkan untuk senantiasa mengakui keesaan Allah, serta untuk mengingat dan mengagungkan-Nya dalam setiap aktivitas dan kehidupan sehari-hari.

Dzikir Jalalah juga memiliki nilai spiritual yang tinggi, karena dengan mengingat Allah secara konsisten, seseorang dapat memperkuat hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta dan meningkatkan keimanan serta ketakwaannya.

Sejarah Dzikir Jalalah

Pada tahun 1937 Masehi Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir Khomis Awal Ashar yang diselenggarakan di Masjid Kwitang oleh Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi.

Dikala acara akan disudahi Habib Ali meminta Habib Abu Bakar untuk memimpin Talqinudzikir , saat itu Habib Ali berkata kepada yang hadir:

“Kita akan dengar dan ikuti Talqinudzikir yang mana di mohon kepada seorang yang sama-sama kita cintai Al-Habib Abu Bakar dari kota Gresik (Habib Ali menahan pembicaraannya, lalu terdengar suara tangis beliau sambil meneruskan bicaranya beliau berkata). Hadirin lihatlah , beliau punya wajah-wajah yang nampak akan Nur Cahaya Rosulullah Saw beruntung bagi kita atas kehadirannya.”

Lalu Habib Abu Bakar berdiri dan Habib Ali berdiri di sampingnya , kemudian Habib Abu Bakar memulai Talqinudzikir dengan perkataan:

“Orang Islam hidup dengan kalimat Laa ilaaha illallah, mati dengan kalimat Laa ilaaha illallah, selamat di alam barzakh berkat Laa ilaaha illallah, masuk surga karena Laa ilaaha illallah.”

Habib Ali Kwitang menangis begitu juga jamaah yang hadir beribu-ribu jumlahnya, akhirnya Habib Abu Bakar mengangkat tangannya dan mengeluarkan jari telunjuk beliau menghadap langit , seraya berkata:

قَلَ نَّبِيُّ ﷺ اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ

Artinya: “Telah bersabda nabi (Muhammad) semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepadanya, bahwasanya: “Seutama-utamanya ucapan yang pernah kusebutkan (kuajarkan), begitu juga para nabi sebelumku adalah Tiada tuhan selain Allah.” (Kitab An Nasho’aih Ad Diniyah)

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهْ ﷺ كَلِمَةُ الْحَقُّ عَلَيْهَا نَحْيًا وَ عَلَيْهَا نَمُوْتُ وَ عَلَيْهَا نُبْعَثُ اِنْشَآءَ اللَّهَ تَعَالَى مِنَ الْآمٍنِيْنَ آمِيْنٌ

Artinya : “Muhammad utusan Allah (Semoga Allah memberikan sholawat dan salam kepada-Nya) adalah perkataan yang benar. Atas-Nya aku dihidupkan, atas-Nya aku dimatikan, atas-Nya aku dibangkitkan, jika Allah yang Maha Luhur menghendaki termasuk orang yang aman. Kabulkan …”