BARISAN.CO – Semarakan bulan suci ramadan, Santri Bajingan gelar Ngabuburit dan Buka Bersama di Joglo Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari, Pedurungan Kota Semarang, Minggu (31/03/2024).
Joglo Pondok Pesantren Al-Itqon menjadi sebuah pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan yang menjadi tempat berkumpulnya para pencari ilmu dan kearifan.
Ngabuburit dan buka bersama Santri Bajingan penuh dengan sentuhan kreatifitas seni yang biasa digelar di Joglo, sebuah ruang kajian yang menjadi sarang beragam kegiatan keagamaan dan kebudayaan di tengah masyarakat.
Dalam kegiatan jelang malam selikuran, puluhan seniman, santri, aktivis dan masyarakat berkumpul untuk menyambut waktu berbuka puasa dengan cara yang berbeda.
Mereka tidak hanya menikmati hidangan berbuka bersama, tetapi juga mengekspresikan diri melalui berbagai penampilan seni.
Gelaran Ngabuburit dan Buka Bersama dibuka dengan lantunan musik Imran Amirullah. Dilanjutkan pembacaan puisi oleh Syarif Rahmadi dan Muhammad Arifin.
Salah satu sorotan dari acara ini adalah kolaborasi musik, lukis dan pembacan puisi yang dilakukan oleh Achiar M Permana, pelukis Sholeh Ibnu dan diiringi musik Gestuara.
Sebelumnya pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen, KH Ubaidullah Shodaqoh menuliskan huruf arab “fa” pada kanvas lukis. Lalu Sholeh Ibnu melanjutkan melakukan performance melukis dan pembacaan puisi berjudul Palestina oleh Achiar Permana dengan iringan musik.
Suasana yang penuh khidmat, mereka menyampaikan bait-bait puisi yang menggambarkan perjalanan spiritual dan kebijaksanaan dalam mengarungi bulan Ramadan. Puisi-puisi yang dibacakan tersebut menyentuh hati dan menginspirasi para hadirin.
Kemduian, pembacaan puisi Beno Siang Pamungkas dan Timur Sinar Suprabana yang mengapresiasi kegiatan seni dan budaya di Joglo.
Pada puncak jelang waktu berbuka, yang tidak terpisahkan kolaborasi apik pasangan suami istri, Yanuar Kurniawan dan Mentari Isnaini menampilkan musik dan tari.
Mentari Isnaini dengan lincah menampilkan gerakan-gerakan tari yang sarat makna, menggambarkan perjuangan dan keindahan perjalanan spiritual mereka dalam menyambut bulan suci Ramadan.
Tidak ketinggalan, musik turut meramaikan suasana. Dari alunan musik Gestuara menyanyikan lagu-lagu karya sendiri yang membangkitkan semangat dan ketenangan di hati para hadirin.
“Kegiatan ngabuburit dan buka bersama ini bukan hanya sekadar berkumpul dan makan bersama. Tetapi juga momen untuk mengekspresikan kecintaan kami terhadap seni dan budaya. Selain itu juga memperdalam nilai-nilai spiritualitas dalam bulan Ramadan,” ungkap Syarief Rahmadi, salah satu santri bajingan yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Acara yang dipenuhi dengan nuansa keakraban, keceriaan, dan kebijaksanaan ini berhasil menciptakan suasana yang penuh berkah dan mempererat tali persaudaraan antar seniman dan penikmat seni. Joglo Pondok Al-Itqon Bugen, dengan arsitektur tradisionalnya, menjadi saksi bisu dari kebersamaan yang terjalin di antara mereka.
Diharapkan, kegiatan semacam ini tidak hanya menjadi momentum menyambut bulan suci Ramadan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengadopsi nilai-nilai keagamaan, seni, dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.***
