BARISAN.CO – Negara-negara Eropa memutuskan menggunakan satu mata uang yang diberi nama euro. Euro resmi dikeluarkan pada 1 Januari 1999. Penggunaan mata uang tunggal dapat mendorong perdagangan dengan menekan fluktuasi
valuta asing dan juga mengurangi harga.
Saat itu warga Eropa menyambut dengan penuh antusias dengan berbagai atraksi kembang api di malam hari yang mewarnai kota Frankfurt, Jerman. Ditunjuk sebagai kota untuk markas baru European Central Bank, seluruh warga kota Frankfurt merayakan tahun baru lebih meriah. Mereka bersuka ria sambil menyaksikan “jam euro” yang merupakan tanda peluncuran euro sebagai mata uang Uni Eropa tunggal yang sah.
Pada awalnya, Euro diperkenalkan sebagai unit moneter non tunai pada tahun 1999. Uang tunai berbentuk kertas dan koin mulai digunakan secara luas pada 2002.
Tahun 1991, sebanyak 12 negara Komunitas Eropa menyelenggarakan Maastricht Treaty. 12 negara tersebut meliputi Inggris, Perancis, Jerman, Italia,
Irlandia, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Luksemburg.
Negara-negara tersebut menyepakati serikat ekonomi dan moneter serta unit pertukaran bersama yang sesuai. Termasuk diantaranya adalah mata uang
baru yaitu Euro.
Setelah masa transisi pergantian mata uang hingga 28 Februari 2002, euro yang diberi simbol € telah resmi menjadi mata uang tunggal 12 negara yang tergabung sebagai anggota Uni Eropa.
Kegagalan Euro
Digunakannya euro sebagai mata uang bersama Uni Eropa bukan tanpa kontroversi. Meski dengan satu mata uang yang sama warga Eropa lebih mudah berbisnis dan bepergian, terdapat kekhawatiran proses perubahan mata uang ini akan memicu kekacauan.
Dikhawatirkan perubahan ini bakal menghabiskan biaya besar, memicu pemalsuan uang, inflasi, dan mengakibatkan negara anggota Uni Eropa kehilangan kendali terhadap perekonomian di masing-masing negara.
Alhasil, Inggris dan Denmark memilih tak menggunakan mata uang baru itu. Sementara, Yunani, yang awalnya tak diizinkan menggunakan euro karena gagal memenuhi beberapa syarat, akhirnya menggunakan euro pada Januari 2001, sekaligus menjadi negara ke-12 apa yang disebut sebagai eurozone.
Hanya dalam waktu tujuh tahun setelah euro resmi diterbitkan sebagai mata uang Uni Eropa, masalah mulai muncul. Pada April 2009, UE meminta Perancis, Spanyol, Yunani, serta Republik Irlandia mengurangi defisit anggaran mereka.
Lalu, November 2009, kekhawatiran utang yang yang terjadi di sejumlah negara Eropa mulai meningkat setelah krisis utang di Dubai. Yunani adalah negara yang mengakui secara terbuka telah memiliki utang sebesar 300 miliar euro, dan jadi yang tertinggi dalam sejarah di era modern.
Irlandia dan Portugal juga alami krisis moneter dan fiskal, dimana Irlandia mengalami resesi yang sangat parah dibandingkan negara lain di wilayah Uni Eropa. Tingkat pengangguran di Irlandia meningkat 13% pada 2010, yang sebelumnya hanya 4,5%. Hal itu membuat Uni Eropa dan IMF mengucurkan dana senilai 112 milar dolar Amerika Serikat sebagai penyelamat. [rif]