Keutamaan kalimat hauqalah, Rasulullah Saw bersabda:
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا وَلَكِنْ تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا”. ثُمَّ أَتَى عَلَيَّ وَأَنَا أَقُولُ فِي نَفْسِي لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ فَقَالَ: “يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ”
Artinya: “Pada suatu hari kami bepergian bersama dengan nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Setiap kali melewati jalan menanjak kami bertakbir (dengan suara keras). Maka Nabi Shallallahu’alaihiwasallam pun bersabda, “Wahai para manusia, kasihanilah diri kalian. Sungguh kalian tidaklah sedang memanggil dzat yang tuli atau sesuatu yang tidak ada. Namun kalian sedang memanggil Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat!”. Kemudian beliau mendatangiku, dan saat itu aku sedang membaca dengan lirih, “La haula wa la quwwata illa billah”. Maka beliaupun berkata, “Wahai Abdullah bin Qais, ucapkanlah La haula wa la quwwata illa billah. Sungguh ia merupakan salah satu harta karun surga”. (HR. Bukhari dan Muslim.)
9. Istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”
Keutamaan membaca istighfat sebagaimana Allah Swt berfirman:
“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً”
Artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12).
10. Salam
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh
Artinya: “Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.”
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
Artinya: “Hai manusia sebarkan perdamaian (salam), berilah makan dan sambunglah silaturahim, dan shalatlah tatkala manusia sedang tidur, maka kamu akan masuk surga dengan seamat.” (HR. Tirmidzi)
Demikianlah sepuluh kalimat thayyibah dan keutamaannya yang dapat dijadikan amalan harian.