Edukasi

3 Syukur Nikmat Menurut Gus Mus, Salah Satunya Tinggal di Indonesia

Lukni Maulana
×

3 Syukur Nikmat Menurut Gus Mus, Salah Satunya Tinggal di Indonesia

Sebarkan artikel ini
syukur nikmat gus mus
KH Mustofa Bisri

BARISAN.CO – KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus berpesan kepada para jamaah Suluk Senen Pahingan Edisi 26 untuk syukur nikmat.

Gelaran ngaji selapanan atau 35 hari sekali ini mengusung tema Merajut Hati Menjalin Silaturahmi Anak Bangsa. Edisi spesial Ngaji Bareng Gus Mus ini memberikan pesan penting untuk senantiasa syukur nikmat.

Gus mengatakan, kenapa saya mengajak bersyukur karena sering kali kita itu tidak menyadari adanya nikmat,” terangnya, Minggu (4/02/2024) malam.

“Orang bersyukur itu syaratnya harus menyadari adanya anugerah nikmat dari Allah Swt,” imbuhnya.

Menurutnya, kalau orang itu tidak menyadari nikmat dari Allah, tidak akan bersyukur. Jarang atau bahkan hampir tidak ada diantara kita yang mensyukuri, nikmat bernafas yang diberikan Allah Swt,” imbuhnya.

Berikut ini tiga syukur nikmat yang disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang ini.

Pertama, diciptkan menjadi manusia

Kita diberi nikmat oleh Allah diciptakan menjadi manusia. Allah itu mempunyai makhluk ciptaan, ada yang seperti batu, pasir. Dia tidak bisa merasa, tidak bisa berfikir dan tidak bisa apa-apa.

“Anda tendang dia merundung, Anda pukul dia juga diam. Diapa-apakan saja dia tetap diam saja, tidak bisa apa-apa,” ujarnya,

Gus Mus melanjutkan, kemudian ada mahkluk yang seperti tumbuh-tumbuhan, dia bisa merasa bisa berfikir tapi tidak bisa mengekspresikan pikirannya.

“Jadi yang pertama seperti batu, pasir segala macam tidak mempunyai perasaan, tidak memunyai pikiran. Kedua seperti tumbuh-tumbuhan bisa merasakan, bisa berfikir tapi tidak bisa mengekspresikan,” sambungnya.

Menurutnya, cara dia mengekspresikan kemangkelannya, misalnya itu bisa Anda buktikan kalau Anda punya tumbuh-tumbuhan misalnya pohon mangga tidak ada hujan, tidak ada angin lalu kamu bacok tidak untuk apa-apa hanya untuk menyiksa pohon.

“Nanti perhatikan, dia tidak bisa berbuah sama sekali, itu eksrpesi kemarahan mereka,” jelas Gus Mus.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ada mahkluk Tuhan yang ketiga ini agak lumayan, daripada tanaman apalagi dari tanah dan batu.

Dia bisa merasa, bisa berfikir dan bisa mengekspresikan perasaan dan pikirannya, cuman tidak sempurna yaitu binatang.

Gus Mus mencontohkan binatang kambing, saat idul kurban seekor kambing mau disembelih. Melihat ibunya disembelih anak kambing itu mendengungkan embek..embek atau suara khas anakan kambing.

Sedangkan, yang paling mulya dari mahkluk Allah Swt yang namanya manusia.

“Itu sebabnya saya mengajak untuk mensyukuri, kita dipilih Tuhan menjadi manusia. Bisa berpikir, bisa berperasaan, bisa mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan sempurna, dengan jelas,” ujarnya.

Kedua, menjadi orang Islam

Kita dipilih Tuhan menjadi orang Islam, mengikuti nabi Muhammad Saw.

“Istimewanya apa, kok kita bersyukur. Sebab kita mengikuti Nabi Muhammad Saw yang dipilih oleh Allah Swt dari sekian banyaknya manusia yang paling manusiawi,” terangnya.

Untuk menjadi contoh kehidupan yang baik, ia tetap menjaga kemanusiaannya, contohnya adalah Nabi Muhammad Saw.

“Maka kalau kita amati apa saja yang menjadi kewajiban, aturan dari Nabi Muhammad Saw itu semuanya manusiawi,” jelas penulis Kumpulan Cerpen Lukisan Kaligrafi ini.