Bacaan doa memohon keajaiban dari Allah Swt yang diajarkan para Nabi melibatkan permohonan yang tulus dan penuh keyakinan.
BARISAN.CO – Doa memohon keajaiban dari Allah Swt merupakan bentuk permohonan hamba agar diberikan kemudahan. Ketika hamba berdoa sebagai bentuk penghambaan dan mengakui bahwa segala sesuatu harus digantungkan pada kehendak dan kekuasaan Allah Swt.
Terlebih lagi doa merupakan perintah Allah Swt, sebab barangsiapa yang berdoa Allah Swt pasti akan mengabulkannya, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah Al-Mu’min atau Al-Ghaafir ayat 60:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.” (QS. Al-Mu’min: 60).
Sedangkan doa memohon keajaiban dari Allah Swt agar Allah Swt mengabulkan dan memberikan kemudahan serta pertolongan atas keterbatasan seorang hamba. Bahkan saat dalam kondisi sulit ataupun mendapatkan permasalahan yang rumit seorang hamba harus meyakini apa yang menjadi keinginannya.
Sebab doa juga sebagai sarana untuk menguatkan keteguhan iman dan memperdalam hubungan antara individu dengan Sang Pencipta.
Lalu waktu yang terbaik untuk berdoa agar keajaiban itu benar-benar terwujud. Ada beberapa waktu yang mustajab atau terbaik untuk berdoa, diantaranya yakni: Pertama, waktu sepertiga malam. Terlebih lagi jika seorang hamba mengerjakan amalan ibadah sunnah seperti shalat tahajud.
Kedua, setelah menunaikan ibadah shalat. Waktu terbaik saat berdoa yakni ketika menunaikan ibadah shalat wajib atau shalat fardhu. Ketiga, saat berpuasa. Menurut keterangan hadits, salah satu dari 3 orang yang doanya mustajab yakni orang yang berpuasa, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagunganKu, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Keempat, diantara azan dan iqamah. Ketika ada azan hendaknya seorang hamba mendengarkan dengan ketundukan, lalu berdoalah. Kelima, ketika sujud shalat. Sujud merupakan bentuk kerendahan, simbol sorang hamba merendahkan diri atas segala penghambaan.
Keenam, saat turun hujan. Hujan merupakan keberkahan dan karunia Allah Swt, maka ketika ada hujan hendaknya untuk membaca doa hujan dan membaca doa yang diinginkan.
6 Bacaan Doa Memohon Keajaiban dari Allah Diajarkan Para Nabi
Berikut ini bacaan doa memohon keajaiban dari Allah Swt yang diajarkan para Nabi atas segala cobaan dan rintangan yang dihadapi dan Allah Swt mengabulkan doa hambanya.
1. Doa Nabi Yunus
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
“Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim“. (QS. Al-Anbiya: 87).
2. Doa Ashabul Kahfi
رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)“. (QS. Al-Kahfi: 10).