Scroll untuk baca artikel
Risalah

La Haula Wala Quwwata Illa Billah, Arti dan Manfaatnya

Redaksi
×

La Haula Wala Quwwata Illa Billah, Arti dan Manfaatnya

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – La haula wala quwwata illa billah merupakan salah satu bacaan zikir setiap kali selesai salat maupun di majelis zikir dan selawat. Bacaan yang hanya beberapa kata ini memiliki keutaman dan manfaat yang luar biasa jika diamalkan.

Bahkan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Bidayatul Hidayah menyebutkan zikir la haula wala quwwata illa billah menjadi bagian zikir harian. Imam Al-Ghazali cara mengamalkan zikir ini sangat baik dibaca pada hari senin, adapun cara membacanya dengan melantunkannya sebanyak 1000x.

Zikir La haula wala quwwata illa billah adalah bacaan yang disebut juga dengan kalimat hauqalah. Makna yang terkandung dalam kalimat hauqalah tersebut yakni penyerahan diri seorang hamba kepada Allah Swt.

Berikut ini teks arab, latin dan arti bacaan hauqalah:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi Maha Agung.”

Jadi arti la haula wala quwwata illa billah tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah Swt yang maha tinggi dan maha agung. Kalimat hauqalah ini memiliki beragam manfaat saat dalam kondisi kesulitan dan keresahan. Oleh karena itu acapkali zikir ini diamalkan dalam kondisi tersebut, berharap mendapatkan pertolongan Allah Swt.

Manfaat la haula wala quwwata illa billah

Berikut ini Barisanco akan mengurai manfaat bagi yang mengamalkan zikir la haula wala quwwata illa billah, adapun manfaatnya yakni:

1. Berpahala surga

Barangsiapa yang membaca laa hawla wa laa quwwata illa billah makan terhitung pahala yang berharga di surga. Sebagaimana hadits riwatay Bukhari:

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari)

2. Kalimat kepasrahan kepada Allah Swt

Syekh Al-Mubarokfury rohimahullah menuqil perkataan Imam An-Nawawi di dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi :

قَالَ النَّوَوِيُّ هِيَ كَلِمَةُ اسْتِسْلَامٍ وَتَفْوِيضٍ وَأَنَّ الْعَبْدَ لَا يَمْلِكُ مِنْ أَمْرِهِ شَيْئًا وَلَيْسَ لَهُ حِيلَةٌ فِي دَفْعِ شَرٍّ وَلَا قُوَّةٌ فِي جَلْبِ خَيْرٍ إِلَّا بِإِرَادَةِ اللَّهِ تَعَالَى انْتَهَى

Imam An-Nawawi berkata: “Kalimat “Laa Haula walaa Quwwata illa Billah” atau hauqalah adalah kalimat yang penuh kepatuhan dan kepasrahan diri kepada Allah, dan sungguh seorang hamba tidak memiliki urusannya sedikit pun, dia tidak memiliki daya untuk menolak keburukan dan tidak memiliki kekuatan untuk menarik kebaikan, kecuali dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Tuhfatul Ahwadzi, jilid 10 halaman 30).

3. Bacaan tanaman di surga

Dari Abu Ayyub Al-Anshary rodhiyallahu ‘anhu bercerita :

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، فَقَالَ: ” مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا مُحَمَّدٌ، فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ: مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ، فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ، وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ قَالَ: وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Bahwa Rasulullah Saw ketika diangkat ke langit pada Malam Isra’ Mi’raj, beliau melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Ibrahim lantas bertanya : “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “dia Muhammad.” Ibrahim lantas mengatakan padanya : “Perintahkanlah pada umatmu untuk memperbanyak bacaan yang akan menjadi tanaman di surga, debunya itu bersih dan tanamannya pun luas.” Ibrahim ditanya : “Lalu apa bacaan yang disebut tanaman di surga tadi?” Ibrahim menjawab : “Kalimat “Laa Haula walaa Quwwata illa Billah.” (HR. Ahmad).