BARISAN.CO – Rapat Koordinasi Daerah Penanggulangan Bencana (Rakorda PB) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 diharapkan menjadi sarana untuk penguatan kolaborasi dan sinergitas lembaga-lembaga atau seluruh unsur pentahelix penanggulangan bencana di Kota Jakarta.
Demikian disampaian Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mewakili Gubernur DKI Jakarta saat secara simbolis membuka sekaligus memberikan arahan dalam Rakorda PB yang dinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, di Golden Boutique Hotel, Jakarta Utara, Senin (18/7/2022).
Kegiatan Rakorda yang diadakan selama tiga hari ke depan itu akan menghadirkan diskusi pleno yang mengangkat tema besar ‘Kolaborasi Menuju Jakarta sebagai Kota Global Tangguh Bencana’.
Riza Patria menyampaikan, kegiatan ini memiliki peranan penting, mengingat bencana dapat datang kapan saja, sehingga dibutuhkan kesigapan, antisipasi, mitigasi bencana yang terukur, terintegrasi, dan terencana dengan baik.
“Terima kasih sebesar-besarnya, khususnya BPBD DKI Jakarta, atas kesungguhan dan kerja kerasnya selama ini bagi kemanusiaan, bersama berbagai pihak, seperti relawan, aparat, dan masyarakat. Sehingga, kinerja ini makin terasa. Kerja keras dan dedikasi itu akan menjadi tanggung jawab kita ke depan untuk terus meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terbaik. Dengan total penduduk mencapai lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta memiliki kerentanan terhadap berbagai jenis bencana,” paparnya sebagaimana dikutip dari PPID DKI Jakarta.
Selain itu, Wagub Ariza berharap Rakorda ini dapat mengidentifikasi berbagai hambatan, tantangan dan evaluasi capaian program-program Penanggulangan Bencana Kota Jakarta yang sudah berjalan. Sehingga, dalam Rakorda ini diharapkan dapat sekaligus menyusun rumusan rencana aksi ke depan, serta menghadirkan integrasi rencana aksi ke dalam rencana strategis perangkat atau lembaga daerah.
Menurut Wagub Riza ada dua hal yang menjadi prioritas bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan semua pihak dalam penanggulangan bencana, yaitu memastikan tidak ada korban Jiwa dengan mitigasi yang baik melalui Siaga, Tanggap dan Galang, kemudian pemulihan (recovery) dengan percepatan memulihkan kondisi kembali normal sehingga semua yang terdampak dapat kembali menjalani kehidupannya
“Pada akhirnya, kami mengajak kepada semua untuk bersama menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab kita. Semoga apa yang kita lakukan seluruhnya akan memberikan manfaat bagi DKI Jakarta sebagai provinsi tangguh dalam menghadapi bencana, sekaligus membangun semangat kita untuk terus berjuang demi kemanusiaan,” ujarnya.