Presiden baru Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe bersumpah akan menindak pihak yang telah menggulingkan pendahulunya, Gotabaya Rajapaksa. Ranil mengutuk mereka sebagai melawan hukum.
BARISAN.CO – Ranil Wickremesinghe terpilih sebagai presiden baru Sri Lanka. Hal itu diumumkan pada Rabu (20/7/2022).
Mengutip Guardian, tak lama berselang, Ranil mengeluarkan perintah pengadilan yang melarang siapa pun berkumpul dalam radius 50 meter dari Galle Face di Kolombo. Tempat itu di mana para pengunjuk rasa berkemah selama berbulan-bulan setelah keruntuhan ekonomi.
Ranil sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Sri Lanka enam kali. Dia memulai karir politiknya pada pemilihan parlemen tahun 1977.
Akan tetapi, orang-orang tak mengindahkannya. Mereka masih berkumpul di tangga kantor presiden dan meneriakkan seruan, “Kesepakatan Ranil” yang merujuk pada reputasinya sebagai politisi licik. Pendemo juga menyebut Ranil sebagai perampok bank yang mengacu pada penipuan obligasi bank yang melibatkannya.
Presiden baru Sri Lanka itu bersumpah akan menindak pihak yang telah menggulingkan pendahulunya, Gotabaya Rajapaksa. Ranil mengutuk mereka sebagai melawan hukum.
Ini kemungkinan akan memicu lebih banyak kerusuhan terjadi di Sri Lanka. Setelah anggota parlemen Sri Lanka memilihnya, Ranil mengatakan, dia tidak akan membiarkan orang-orang yang menjadi pemicu kekerasan.
“Jika Anda mencoba menggulingkan pemerintah, menduduki kantor presiden, dan kantor perdana menteri, itu bukan demokrasi, itu bertentangan dengan hukum,” katanya.
Sebelumnya, rumah kepresidenan diserbu pengunjuk rasa. Rumah perdana menteri Sri Lanka juga tak lepas dari amukan massa.
Dia menyampaikan, pemerintahannya akan menangani dengan tegas sesuai aturan hukum. Ranil juga menambahkan tidak akan membiarkan minoritas pengunjuk rasa menekan aspirasi dari mayoritas untuk perubahan dalam sistem politik.
Ranil dilantik sebagai presiden kedelapan Sri Lanka pada Kamis (21/7/2022). Penjagaan ketat di Kolombo terjadi saat Ranil mengambil sumpah jabatan di hadapan ketua hakim Jayantha Jayasuriya.
Bahkan, kepala polisi serta petinggi militer Sri Lanka berdiri tepat di belakang Ranil saat pengambilan sumpah di depan ketua parlemen, Mahinda Abeywardana. Di antara anggota parlemen tersebut, hadir mantan presiden dan perdana menteri, Mahinda Rajapaksa. Dia merupakan kakak dari Gotabaya.
Ranil kemungkinan akan menunjuk pemimpin parlemen dan teman sekolah lamanya, Dinesh Gunawardena sebagai perdana menteri. Dinesh adalah loyalis Gotabaya dan menjabat sebagai menteri kabinet saat Mahinda dan Gotabaya menjadi presiden.
Dalam beberapa hari terakhir, Ranil disebut fasis oleh para pengunjuk rasa setelah mengumumkan keadaan darurat. Dia tampak tidak takut menindak demonstrasi.