Etika bersin dan batuk menurut Islam: “Sesungguhnya Nabi Saw ketika bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya (HR. Tirmidzi)
BARISAN.CO – Etika bersin dan batuk perlu diterapkan, hal ini terkait hubungannya dengan menjalankan sunah Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw bersabda
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى وَجْهَهُ بِيَدِهِ أَوْ بِثَوْبِهِ وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ
Artinya: “Sesungguhnya Nabi Saw ketika bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Al-Tirmidzi).
Juga sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
إَنَّ اللهَ يُحِبُّ العُطَاسَ ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ ، فَإذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللهَ تَعَالَى كَانَ حَقّاً عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُولَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللهُ ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإذَا تَثَاءَبَ أحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإنَّ أحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ )) رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka, apabila salah seorang di antara kalian bersin dan memuji Allah, maka wajib bagi setiap orang muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan, ‘Yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu).”
Adapun menguap, maka itu adalah dari setan. Apabila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya semampu mungkin. Karena, jika salah seorang di antara kalian menguap maka setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari).
Perlu diketahui bahwasanya, menurut laporan terbaru yang dipublikasikan Journal of Royal Society Interface, satu kali bersin bisa mengkontaminasi sebuah ruangan untuk periode waktu lebih dari satu jam.
Peneliti dari Virginia Tech, Amerika Serikat, menganalisis sampel udara dari tiga buah pesawat terbang, ruang tunggu pada sebuah klinik kesehatan, dan tiga ruang perawatan. Hasilnya, separuh sampel udara yang diperoleh mengandung partikel udara yang terkontaminasi virus flu.
“Dari rata-rata satu meter kubik udara yang dijadikan sampel tercatat mengandung lebih dari 16 ribu partikel virus flu,” kata Linsey Marr, ketua tim peneliti dari Virginia Tech.
Virus tersebut, menurut Marr, masih tetap aktif di udara meskipun telah lebih dari satu jam keluar dari saluran pernafasan penderita flu yang bersin.
Marr menyebutkan, mengingat tingginya konsentrasi virus tersebut di udara, jika seseorang terus menghirup udara di ruangan tersebut selama satu jam, jumlah virus sudah cukup untuk memicu infeksi.
“Partikel udara yang mengandung virus tersebut cukup kecil hingga memungkinkan satu partikel terkecil sekalipun bisa bertahan selama beberapa hari,” ucap Marr.
Hasil studi yang dipresentasikan dalam International Conference on Emerging Infectious Diseases di Atlanta, Amerika Serikat itu memaparkan bahwa salah satu tindakan sederhana yang direkomendasikan dalam kampanye di media adalah menutup mulut dengan tisu atau bagian dalam lengan untuk mencegah virus menempel di tangan dan menyebar ke permukaan benda di sekelilingnya.
Oleh karena itu hendaknya mejalankan kesunahan Rasulullah Saw yang telah diajarkan umatnya yakni etika bersin dan batuk.
Batuk dan bersih
Batuk dan bersih menyemburkan kuman dalam kecepatan tinggi. Jika anda batuk, tak kurang dari 3.000 tetesan kecil cairan tersembur dari mulut.
Beberapa di antaranya memiliki kecepatan hingga 80 km/ jam. Bersin lebih buruk lagi karena menyemburkan 40.000 droplet dengan kecepatan hingga 320 km/jam.
Jika seseorang sakit, droplet ketika dia batuk dapat mengandung virus hingga dua ratus juta partikel. Di udara, virus dalam tetesan kecil cairan itu dapat bertahan hidup sampai empat jam.
Ketika mendarat di atas kertas, partikel virus itu bisa bertahan se lama berjam-jam, sedangkan di atas besi atau plastik mereka bisa hidup hingga berhari-hari.