Scroll untuk baca artikel
Terkini

Dibalik Manisnya Bisnis Mixue, Gerai Es Krim Asal China yang Belum Bersertifikasi Halal

Redaksi
×

Dibalik Manisnya Bisnis Mixue, Gerai Es Krim Asal China yang Belum Bersertifikasi Halal

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Perusahaan minuman dan es krim asal China ini tengah menjadi perbincangan di sosial media lantaran memiliki banyak cabang di Indonesia. Namun, Mixue ternyata masih belum memiliki sertifikat halal.

Melaui instagram resminya, @mixueindonesia menjelaskan, sebetulnya perusahaan sudah mengajukan proses sertifikat halal di Indonesia sejak 2021, namun hingga saat ini prosesnya belum rampung.

“Saat ini memang benar Mixue belum memiliki sertifikat halal,” tulis Manajemen Mixue Indonesia seperti dikutip, Kamis (29/12/2022).

Namun begitu, pihaknya memberikan catatan, belum memiliki sertifikat halal tidak sama dengan tidak halal. Sebab, produknya tidak menggunakan alkohol, rum, atau mengandung babi.

“Namun Mixue Indonesia sangat paham bahwa hal ini tidak dapat menjadi klaim bahwa Mixue halal,” katanya.

Beberapa alasan mengapa hingga saat ini perusahaan belum mendapatkan sertifikat halal lantaran pertama, 90 persen bahan baku, Mixue diimpor dari negeri Tiongkok. Sehingga proses konsultasi sertifikasi halal diajukan kepada Shanghai Al-Amin terlebih dahulu.

Kedua, sumber bahan baku tidak terpusat seluruhnya di satu kota. “Proses sertifikasi tidak hanya mengenai komposisi, namun juga termasuk sumber bahan baku dan proses yang dilalui,” ujar MIxu.

Profil Mixue

Mixue Ice Cream & Tea sendiri merupakan waralaba internasional yang menawarkan minuman teh dan es krim segar. Perusahaan ini menyediakan berbagai minuman seperti bubble tea, fruit tea, milkshake, dan produk es krim.

Melansir dari situs resmi perusahaan, perusahaan es krim ini pertama kali didirikan pada tahun 1997 oleh Zhang Hongchao. Ia mengawali bisnis ini dari sebuah toko kecil di pinggiran jalan.

Tak seperti bisnis es krim lain yang identik dengan pusat perbelanjaan modern dengan sasaran pasar menengah ke atas. Mixue justru hadir dengan konsep kedai es krim yang dijajakan di jalan kecil menggunakan gerobak dengan harga yang murah dan terjangkau.

Awalnya, Mixue Ice Cream & Tea merupakan bisnis bubble tea di Zhengzhou. Namun, Zhang Hongchao memindahkannya ke Distrik Hefei yang dinilai memiliki penduduk lebih banyak dan kota yang lebih luas. Besar harapan Hongchao untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak di wilayah ini. Sayangnya, harapan tersebut pupus. Ia pun memutuskan kembali ke Zhengzhou.

Zhengzhou pun terus melakukan serangkaian percobaan resep dan melakukan inovasi lainnya pada 1999. Pada akhirnya, entrepreneur muda ini menemukan momentumnya justru pada 2006.

Beroperasi dengan bendera Mixue Bingcheng Co., Ltd (MXBC), kini banyak orang memburunya lantaran harganya yang sangat murah untuk ukuran sebuah es krim cone yang identik dengan harganya yang cukup mahal.

Dengan harganya yang murah ini, Mixue Ice Cream & Tea ini menjadi salah satu bisnis es krim terbesar di China. Menurut situs Pandaily, Mixue berhasil meraih pendapatan mencapai CNY20 miliar atau sekitar Rp44,7 triliun per tahun sejak awal 2021.

Merambah Luar Negeri

Saat ini, Mixue Ice Cream & Tea telah memiliki lebih dari 10.000 kedai yang tersebar di China hingga ke mancanegara seperti Vietnam, Singapura, Malaysia, bahkan Indonesia.

Untuk memastikan kualitas setiap es krim dan teh yang dijualnya, perusahaan ini juga bekerja sama dengan Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi.

Sementara itu Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd. bekerja sama juga dengan Mixue pada bagian layanan pergudangan dan logistik.

Dengan demikian, rantai industri lengkap dibentuk untuk melindungi dan mempercepat pengembangan Mixue Ice Cream & Tea. Berkat itu, sekarang ini perusahaan Mixue sendiri telah memiliki lebih dari 20.000 toko yang tersebar secara internasional, termasuk di Indonesia. [rif]