Scroll untuk baca artikel
Terkini

Jenderal Humanis Memimpin Pembebasan Pilot Susi Air

Redaksi
×

Jenderal Humanis Memimpin Pembebasan Pilot Susi Air

Sebarkan artikel ini

Penunjukkan Bang JO ini dianggap sejumlah pejabat analis militer sangat tepat. Bang JO selama ini selalu mengutamakan pendekatan soft skills.

BARISAN.CO – Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa telah menunjuk jenderal berdarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigjen TNI JO. Sembiring memimpin operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens.

Brigjen TNI JO Sembiring yang kerap disapa Bang JO ini resmi mendapat mandat DanKolaksops TNI sebagai pimpinan pelaksanaan operasi dan berkolaborasi dengan Satgas Damai Cartenz pimpinan Kombes Pol. Faisal.

Pilot asal Selandia Baru tersebut masih disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) yang dipimpin Egianus Kogoya. Dari video terakhir yang dirilis KST, Philip Mark Mahrtens dalam kondisi sehat.

Penunjukkan Bang JO ini dianggap sejumlah pejabat analis militer sangat tepat. Bang JO selama ini selalu mengutamakan pendekatan soft skills.

Di sisi lain Korem 172/PWY Distrik Abepura yang dipimpinnya misalnya berhasil menggandeng Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Kemenkumham Provinsi Papua serta DPD Iwapi Papua memberdayakan Mama Papua sebagai program pemberdayaan UMKM.

Pemberdayaan UMKM Mama Papua Mampu melibatkan 110 orang. Mama-mama Papua langsung mendapat pendampingan dan bantuan usaha.

“Pemberdayaan ini adalah bagian dari soft skills TNI dalam peran/ tugas TNI selain perang di Papua,” kata Bang JO dalam sebuah kesempatan.

Hasil karya Mama Papua bisa dilihat digerai khusus di Bandara Sentani dengan mendirikan Pusat Kuliner Bang Pace.

Dalam rilis yang diterima wartawan, Selasa (21/2/2023), Bang JO saat ini menjabat sebagai Danrem 172/PWY dan lulusan Akademi Militer 1995. Sebelumnya telah lama berdinas di Kopassus mulai sebagai Komandan Batalyon 33 Grup 3 Sandhi Yudha/Kopassus, Komandan Satuan Intel Kopassus hingga Kepala Penerangan Kopassus. 

Sebelumnya Bang JO, sukses mengevakuasi 33 warga dan pekerja di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Evakuasi berlangsung dramatis karena Medan yang dijangkau sulit didarati helikopter milik TNI dan Polri.

Bang JO mengatakan, evakuasi warga yang beberapa hari terakhir diintimidasi KST berlangsung menegangkan.

“Selain medan yang sulit didarati helikopter kami juga memperhitungkan keselamatan jiwa warga sipil dan juga personel gabungan TNI-Polri,” kata Bang JO.

Di antara mereka yang dievakuasi ada anak-anak dan orangtua. Bahkan ada yang dievakuasi dalam kondisi sakit dan dievakuasi dengan digotong menggunakan blankar kain sarung.

Bang JO bersyukur evakuasi berlangsung aman dan lancar. Semua warga yang sisandera dapat dievakuasi.

“Mereka kini dalam perawatan tim medis dan pemulihan mental di Kenyam karena beberapa hari terakhir dalam intimidasi KST,” katanya.

Bang JO juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang membantu evakuasi 15 pekerja yang disanderan KST Pimpinan Egianus Kogoya.

“Bantuan masyarakat ini menunjukkan bahwa masih banyak warga yang tidak setuju dengan aksi teror yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya. Proses penyelamatan juga berkat keberanian para pekerja yang kabur dari hutan dengan bantuan masyarakat,” kata Bang JO.