BARISAN.CO – Ibadah haji ke tanah suci Mekkah bagi yang mampu dan penyembelihan hewan kurban yang merupakan warisan Nabi Ibrahim AS pada setiap momen Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban, mempunyai makna simbolik, transendensi dan humanisasi.
“Hal tersebut penting untuk direlevansikan, reaktualisasi dan aktualisasi dalam kehidupan organisasi, masyarakat maupun bangsa saat ini,” kata anggota Bawaslu DKI Achmad Fachrudin pada kegiatan apel pagi, Senin (11/7/2022), di halaman kantor Bawaslu DKI Jakarta.
Apel merupakan kebijakan dan program Bawaslu RI serta kegiatan rutin yang wajib dilakukan oleh Bawaslu se-Indonesia untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kedisiplinan pegawai di lingkungan Bawaslu, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN.
Menurut Fachrudin, yang biasa disapa abah itu, untuk mampu menangkap makna simbolik, transendensi dan humanisasi dari Hari Raya Idul Adha, diperlukan refleksi dan kajian yang mendalam.
“Tetapi yang terpenting diwujudkan adalah pada kerja-kerja nyata yang ikhlas, cerdas, keras, disiplin, sungguh-sungguh, penuh tanggungjawab serta bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Tanpa hal tersebut, kita bisa gagal paham dalam memaknai Idul Adha,” jelasnya.
Dalam kaitan menangkap dan mewujudkan spirit Hari Raya Idul Adha 1443 H, ia mengingatkan akan pentingnya menerapkan dan menegakkan zona integritas di lingkungan Bawaslu DKI.
Dengan cara tidak melakukan perbuatan tercela, baik dalam bentuk perkataan, pernyataan dan terlebih tindakan. Khususnya terkait penyalahgunaan wewenang, kekuasaan dan korupsi. [rif]