Kesehatan

Angka Diabetes Terus Meningkat,  Inilah Saran Preventif yang Bisa Dilakukan

Alfin Hidayat
×

Angka Diabetes Terus Meningkat,  Inilah Saran Preventif yang Bisa Dilakukan

Sebarkan artikel ini
Angka Diabetes Terus Meningkat, Inilah Saran Preventif yang Bisa Dilakukan
Ilustrasi foto: Pexels.com/Artem Podrez

BARISAN.CO – Makanan dan minuman manis banyak digemari masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga  dewasa. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia 2018 menyebutkan bahwa tingkat konsumsi makanan manis ada sekitar 87,9% dan 91,49% untuk minuman manis.

Angka yang sangat tinggi ini dapat terus meningkat seiring meningkatnya gaya hidup instan dan banyaknya hidangan manis yang disajikan menarik, mudah didapat, dan harganya pun terjangkau. Kabar buruknya, semakin banyak kita mengonsumsi gula akan semakin mudah terkena diabetes.

Diabetes merupakan penyakit kronis atau bersifat menahun yang dapat mengganggu metabolik karena gula dalam aliran darah telah melebihi batas normal. Jika menetap dalam waktu lama dapat mempengaruhi pembuluh darah, saraf, mata, ginjal dan sistem kardiovaskuler.

Secara bertahap berkembang menjadi penyakit komplikasi diabetes, seperti serangan jantung, stroke, infeksi kaki berat hingga bisa diamputasi, gagal ginjal, dan disfungsi seksual.

International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan pesat selama satu dekade terakhir dan diperkirakan dari  rasio 19,47% akan meningkat 47% hingga 28,57 juta jiwa pada tahun 2045.

Menguatkan data bahaya bagi penyuka makanan manis bahwa P2PTM Kemenkes RI juga memperkirakan bahwa jumlah penderita diabetes dapat meningkat hingga 30 juta orang pada 2030.

Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari kondisinya. Ada juga yang sudah tahu, tetapi abai untuk mengobati dan tidak mengubah gaya hidupnya sehingga jumlah pasien diabetes termasuk penyakit komplikasi akibat diabetes pun terus bertambah.

Demikian juga jumlah kematian akibat diabetes. Ada sekitar 57,42 kematian akibat diabetes per 100.000 penduduk berdasarkan data Institute for Health Metrics and Evaluation, tahun 2019.

Sebagai perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi kesehatan yang telah dimanfaatkan oleh banyak masyarakat Indonesia, Sequis juga memperhatikan kondisi ini. 

Berdasarkan data perusahaan, hingga Oktober  2023, terdapat lebih dari 300  kasus penyakit terkait diabetes dengan jumlah klaim dan manfaat kesehatan diabetes yang telah dibayarkan oleh Sequis Life mencapai lebih dari Rp3,737 miliar.

Adapun hingga Oktober 2023, Sequis Life sudah melakukan kewajiban untuk pembayaran klaim dan manfaat dibayar sebesar Rp1,164  triliun (sumber: laporan keuangan Sequis Life per Oktober 2023 di sequis.co.id).

Tingginya jumlah klaim diabetes dan klaim kesehatan yang telah dibayarkan oleh Sequis  menurut Head of Department Underwriting Sequis dokter Fridolin Seto bisa menjadi pengingat bahwa kita perlu mempraktekkan gaya hidup sehat agar kita dapat beraktivitas dengan baik, berkesempatan berumur panjang, dan lebih mudah mengajukan asuransi.

Dr Seto juga mengingatkan bagi masyarakat yang akan mengajukan asuransi jiwa dan kesehatan agar menginformasikan riwayat penyakit sesuai kondisi termasuk jika ada riwayat diabetes.

Hal ini karena nasabah harus membayar premi secara regular sedangkan informasi kesehatan yang tidak benar dapat menyebabkan penolakan klaim. Padahal, biaya pengobatan penyakit diabetes membutuhkan biaya yang tinggi dan berlangsung lama.