Scroll untuk baca artikel
Terkini

Anies: Keunikan Indonesia Bukan pada Beragamnya, Tapi Bersatunya

Redaksi
×

Anies: Keunikan Indonesia Bukan pada Beragamnya, Tapi Bersatunya

Sebarkan artikel ini

“Jadi kalau ada pertemuan, di bagian belakang ada boks-boks berisi penerjemah. Semua berbicara dengan bahasa masing-masing. Saya sering bicara dengan mereka, ‘kalau ingin bersatu, Anda harus belajar kepada sebuah bangsa yang berada di ujung tenggara Asia. Namanya bangsa Indonesia. Di sana, mereka sanggup menyepakati satu bahasa sebagai bahasa persatuan’,” tutur dia.

Contoh lain di India yang begitu biasa beragamnya bahasa yang diperbolehkan untuk digunakan kala berada di parlemen. Boleh berbahasa Inggris, bahasa Hindi, atau bahasa daerah masing-masing.

“Bayangkan bila di Indonesia dibolehkan pakai bahasa masing-masing, apa yang terjadi di DPR? Yang kemarin ada yang memakai bahasa Sunda saja dipermasalahkan!” ujar dia.

Dia mau menegaskan bahwa bahasa persatuan itu muncul dari kesepakatan ide bahwa menjadi Indonesia berarti menjadi bagian dari entitas baru.

“Saya sebagai orang Jawa menjadi entitas baru Indonesia tanpa kehilangan kejawaannya. Sebagai orang Timor menjadi Indonesia tanpa kehilangan Timor-nya,” kata Anies.

Anies mengungkapkan bahwa para pendiri bangsa menyusun negara ini melalui gagasan luar biasa. Dalam pembukaan UUD 45, tergambar pikiran yang amat maju terkait gagasan itu.

“Sebagai generasi berikutnya, kita bicara pelaksanaan yang sering saya istilahkan janji. Mengapa janji? Cita-cita itu untuk diraih. Jika tidak diraih, direvisi,” tegasnya.

Republik ini, lanjut Anies, didirikan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan dapat berpartisipasi di level global.

“Itu bukan hanya sesuatu yang ingin kita raih, tetapi harus kita tunaikan. Janji harus ditunaikan. Itu mengapa janji kemerdekaan, ya harus ditunaikan. Inilah sebabnya, menerjemahkan janji kemerdekaan diwujudkan dalam sesuatu yang nyata.”

Menurut Anies, gagasan utama kemerdekaan terkait dengan yang beragam mau bersatu, karena ingin bisa meraih keadilan sosial. Asal usul tidak bisa dipersatukan, melainkan tujuan bersama.

“Kata terpenting dalam Bhinneka Tunggal Ika itu tunggal. Kata terpenting ini sering terlewatkan. Kita sering menyebut bhinneka, tapi kita jarang menyebut kata tunggal. Bhinneka berarti beragam, tunggal berarti satu, ika itu menunjuk pada yang satu. Ika kalau dalam bahasa Jawa itu iki kui. Beragam yang satu itu,” katanya.

Keunikan Indonesia bukan pada beragamnya. Sebab, banyak negara lain yang lebih beragam. Afrika, Afghanistan, dan Papua Nugini lebih beragam.

“Beragam adalah karunia ilahi. Beragam itu ciptaan Allah. Kita menerima itu semua. Tetapi bersatu itu hasil ikhtiar kita,” ujar Anies. [rif]