Scroll untuk baca artikel
Kolom

Anies Tidak Akan Habis (Bagian Dua)

Awalil Rizky
×

Anies Tidak Akan Habis (Bagian Dua)

Sebarkan artikel ini
ANIES TIDAK AKAN HABIS (bagian dua)
Anies Rasyid Baswedan

Pertama, dunia politik seharusnya bukan wilayah “hitam” hanya bagi orang-orang tidak kredibel.

Dunia politik sebenarnya bersifat netral sebagaimana bidang kehidupan berbangsa bernegara yang lainnya, tergantung pada siapa orangnya dan bagaimana kiprahnya.

Sebagian “orang baik” yang sukses dan kredibel di bidang nonpolitik mesti masuk untuk memperbaikinya.

Kedua, masuk kancah politik nasional tidak selalu melalui partai politik, sekurangnya saat memulai. Kiprah Anies mengubah konstelasi parpol dan terutama berdampak pada peluang parpol berbenah.

Jikapun suatu saat dia masuk satu parpol atau mendirikan parpol baru, Anies akan membawa angin segar dalam dinamika parpol di Indonesia.  

Ketiga, gagasan makin penting dalam dinamika politik. Ideologi mesti tampak pada runtutan ide atau konsep, bukan sekadar atribut parpol.

Anies membawa kontestasi pilpres 2024 tidak sekadar antar paslon atau parpol pendukung, melainkan serangkaian ide besar.

Keempat, tokoh politik harus membekali diri dengan kepemimpinan atau kemampuan bertindak yang mumpuni jika diberi Amanah jabatan publik.

Termasuk di dalamnya, kemampuan administrasi serta penganggaran. Anies menunjukkan kapasitas serta kapabilitas amat memadai saat menjadi Menteri dan Gubernur. 

Kelima, jati diri seseorang tidak perlu sirna ketika menjadi tokoh politik. Anies yang telah menjelma menjadi tokoh politik dan sempat mengemban jabatan publik memperlihat jati diri yang sama dengan ketika dia belum masuk kancah politik.

Banyak hal yang dapat terjadi dalam dinamika politik dan kehidupan berbangsa bernegara saat ini dan waktu mendatang. Kondisi perekonomian merupakan salah satu pemicu dan sebab penting perubahan, dan kini sedang mengemuka.

Sangat terbuka Anies akan menjadi salah satu faktor penting dalam dinamika itu, terutama jika dia tetap menjadi dirinya sendiri dan istiqomah. []