Berdamai dengan diri sendiri adalah proses berkelanjutan untuk mengeksplorasikan diri menerima keadaan dengan ketulusan dan kepasarahan.
BARISAN.CO – Berdamai dengan diri sendiri merupakan istilah supaya kita mampu menerima hal yang positif dalam mengarungi kehidupan ini baik sudah, senang, luka maupun bahagia. Dengan demikian Berdamai dengan diri sendiri adalah proses berkelanjutan untuk mengeksplorasikan diri menerima keadaan dengan ketulusan dan kepasarahan.
Sebab hidup ini adalah permainan dan sendau gurau belaka, kita hanyalah sosok manusia yang memiliki peran menjalani kehidupan ini. Lika-liku harus dihadapi manusia baik itu kesenangan, kebahagiaan, kesedihan maupun mendapatkan keburukan.
Allah Swt berfirman dalam surah Muhammad ayat 36:
إِنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِن تُؤْمِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ أَمْوَٰلَكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.” (QS. Muhammad: 36).
Oleh karena itu kita diperintahkan untuk mengingat Allah dalam keadaan senang maupun susah. Terlebih lagi hal ini merupakan bentuk penghambaan dan agar kita mendapatkan kedamaian dan ketentraman dengan mengingat Allah Swt. Allah Swt berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d: 28).
Kita tidak tahu kapan akan mendapati kesusahan dalam menjalani hidup ini, begitu juga sebaliknya setiap kenikmatan merupakan anugerah Allah Sw yang patut disyukuri.
Perjalanan hidup ini ibarat kita sedang menaikai kendaraan sepeda motor, terkadang kita temui jalan berlubang, lurus, berbelok hingga jalan licin dan mulus. Itulah hidup, oleh karena itu hendaknya seseorang untuk senantiasa mengambil hikmah atau bermuhasabah dalam setiap menjalani hidup ini, salah satu upaya yang dilakukan dengan mengingat Allah atau zikrullah.
Manusia memiliki rencana, dan apa yang direncanakan untuk dengan perencanaan yang matang. Secara teori dan pola pikir manusia apa yang direncanakan dapat sesuai dengan target atau tujuan yang hendak dicapai. Akan tetapi kita tahu qadarullah atau takdir dari apa yang direncanakan, bisa jadi menghasilkan sesuatu yang baik begitu juga sebaliknya.
Sebagaimana diawal hal ini sesuai hikmah “berdamai dengan diri sendiri” lantas bagaimana caranya? Pada dasarnya berdamai dengan diri sendiri adalah tentang menerima situasi atau kondisi yang tidak dapat kita ubah.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencapai kedamaian dalam menghadapi keadaan yang sulit:
1. Terima dan hadapi perasaan
Pertama-tama, penting untuk mengakui dan menerima perasaan yang muncul akibat keadaan yang sulit. Jangan menekan atau menyalahkan diri sendiri karena merasa sedih, marah, atau kecewa.
Izinkan diri kita merasakan emosi itu dan beri izin untuk melepaskannya secara sehat. Dengan menerima perasaan tersebut, kita dapat mengalami proses penyembuhan yang lebih baik.
2. Latihan kesadaran diri
Praktik kesadaran diri, seperti meditasi atau yoga, dapat membantu mengembangkan kehadiran di saat ini. Ini membantu kita untuk mengalihkan perhatian dari kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu.
Melalui kesadaran diri, kita belajar menerima keadaan sekarang tanpa menilai atau menghakimi.
3. Ubah perspektif
Cobalah untuk melihat keadaan yang sulit dari sudut pandang yang lebih luas. Pertanyakan diri sendiri apakah ada hikmah atau pelajaran yang dapat dipetik dari situasi tersebut.
Terkadang, melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar dapat membantu mengubah persepsi kita terhadap keadaan.
4. Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan
Jika ada aspek keadaan yang masih dapat kita kendalikan, fokuslah pada hal itu. Alih-alih terjebak dalam perasaan tidak berdaya, temukan langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi situasi tersebut. Dengan mengambil tindakan yang sesuai, kita akan merasa lebih kuat dan berdaya.
5. Temukan dukungan
Mencari dukungan dari orang-orang terdekat atau bergabung dengan kelompok yang berbagi pengalaman serupa dapat memberikan kita ruang untuk berbicara tentang perasaan dan emosi yang kita hadapi.
Mendengar pandangan dan pengalaman orang lain juga dapat membantu melihat bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi keadaan yang sulit.
6. Berlatih rasa syukur
Fokus pada hal-hal yang masih baik dalam hidup kita dan praktikkan rasa syukur. Mengakui dan menghargai hal-hal positif yang masih ada dapat membantu mengubah energi negatif menjadi sikap yang lebih optimis dan berdamai dengan keadaan.
7. Bersikap sabar dengan diri sendiri
Ingatlah bahwa berdamai dengan keadaan adalah proses yang membutuhkan waktu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kita masih merasa kesulitan menerima atau menghadapi situasi yang sulit. Bersikap sabar dan bersabarlah dengan diri sendiri, dan ingatlah bahwa setiap perjalanan menuju kedamaian adalah unik dan individual.
Menerima keadaan yang sulit memang tidak selalu mudah, terlebih lagi berdamai dengan diri sendiri. Namun demikian dengan praktik dan komitmen yang konsisten, kita dapat mencapai kedamaian dan ketenangan dalam menghadapi situasi apapun.