Scroll untuk baca artikel
Terkini

Dewan Pembina Persocci DKI Jakarta Sarankan Tragedi Kanjuruhan Jadi Momen Intropeksi

Redaksi
×

Dewan Pembina Persocci DKI Jakarta Sarankan Tragedi Kanjuruhan Jadi Momen Intropeksi

Sebarkan artikel ini

“Saat ini sedang bekerja mencari dan mengumpulkan data-data apa saja yang diperlukan,” sambungnya.

Sedangkan dari sisi suporter, Hartono mengungkapkan, ada perubahan pola fanatisme terhadap klub saat ini luar biasa tinggi.

“Kalau dulu, saya di di era 70 hingga 80-an, yang namanya suporter nonton bola membela suatu kesebelasan lawannya itu bisa duduk berdampingan, pulang jalan bareng. Sekarang ini memang terjadi pembelahan yang luar biasa di suporter banyak dalam era ini itu kalau saingan suporter itu ketemu itu selalu bentrok, berantem, dan ribut,” ungkapnya.

Dia menuturukkan, ini mungkin yang terjadi ketika Arema dengan Persebaya, seperti musuh bebuyutan.

“Meski sama-sama dari Jawa Timur tapi satu dan lain suporter fanatisnya sangat luar biasa. Tapi, saya kemarin, sudah mendengar berita mas Anto Baret, Aremania sudah mendeklarasikan diri bahwa Aremania bersahabat dengan semua suporter,” tuturnya.

Bagi Hartono, ini suatu kemajuan, yang mengisyaratkan, menikmati sepak bola itu sebagai hiburan. Dia menyarankan, agar pertikaian antar suporter dihentikan.

“Sebetulnya, sepak bola ini hiburan rakyat, kita nonton, kita dukung, kita senang. Bahkan, menonton sepak bola melepas ketegangan bukan kemudian hiburan jadi mendatangkan perpecahan,” jelasnya.

Selanjutnya, pihak penyelenggara pertandingan. Hartono meyatakan, perlu melihat pertandingan yang kira-kira berpotensi menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
“Persiapannya harus luar biasa,” ucapnya.

Hartono menegaskan, agar bersama-sama mulai intropeksi diri.

“Penyelenggara, aparat keamanan, suporter, dan kesebelasan untuk menciptakan suasana sepak bola yang gembira, meriah, bersaudara, serta bersahabat. Sepak bola mempersaudarakan kita bukan lagi menimbulkan permusuhan,” tegasnya.

Dia menyuarakan, sekarang ini momentum yang tepat untuk berbenah diri untuk menciptakan kondisi sepak bola Indonesia yang baik. [rif]