Pekerja yang mendukung serikat gaji dan tunjangannya dipotong sebagai taktik balas dendam atas dukungan mereka. Belum lama ini, Starbucks memecat seluruh panitia penyelenggara di Memphis karena berbicara kepada pers.
Dukungan Konsumen dan Pemerintah Terhadap Serikat Pekerja
Serikat pekerja Starbucks menyerukan agar pimpinan perusahaan menghentikan semua taktik pemusnahan serikat pekerja yang diterapkan perusahaan untuk mencegah proses perundingan bersama.
Kini, dukungan mengalir dari konsumen. Banyak pelanggan yang mengekspresikan dukungannya dengan memesan atas nama seperti Union Strong.
Namun, Starbucks tidak tinggal diam. Para manajer dan barista diinstruksikan tidak memanggil nama atas pesanan seperti itu.
National Labor Relations Board AS menuliskan, setiap pekerja memiliki hak untuk membentuk, bergabung, atau membantu serikat pekerja. Juga berhak mengatur serikat pekerja bernegoisasi dengan majikan atas syarat dan ketentuan kerja. Itu termasyk hak mendistribusikan literatur serikat, memakai kaos, atau lambang lainnya, memohon rekan kerja menandatangani kartu otorisasi serikat pekerja, dan mendiskusikan serikat pekerja dengan rekan kerja.
Namun, yang dilakukan oleh Starbucks kebalikannya. mereka mengawasi serikat dan bahkan memecat pekerja yang terkait dengan serikat pekerja. Yang lebih buruk lagi, tindakan mereka terhadap konsumen juga sudah kelewat batas.
Kemarin (5/5/2021), Wakil Presiden AS, Kamala Harris melakukan pertemuan dengan serikat pekerja dari Amazon, Starbucks, dan pemberi kerja lainnya.
Mengutip CNBC, pertemuan itu untuk membahas upaya luar biasa yang mengorganisir serikat pekerja di tempat kerjanya, dan cara mereka menginsipirasi pekerja di seluruh negeri untuk membuat pilihat bergabung atau mengatur serikat pekerja.
Pada Februari lalu, sebuah laporan dari Satuan Tugas Gedung Putih untuk Pengorganisasian dan Pemberdayaan Pekerja menegaskan kembali dukungan dari pemerintahan Joe Biden terhadap serikat pekerja.
“Pada intinya adalah keyakinan pemerintah kita bahwa serikat pekerja bermanfaat bagi kita semua,” kata laporan itu.
Dalam kalimat pertama, laporan itu menyatakan: “Pemerintahan Biden-Harris percaya bahwa peningkatan pengorganisasian dan pemberdayaan pekerja saat penting untuk menumbuhkan kelas menengah, membangun ekonomi yang mengutamakan pekerja, dan memperkuat demokrasi kita”.
Laporan itu juga menambahkan, penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketidaksetaraan ekonomi, kesenjangan gaji, semakin besar bagi perempuan dan pekerja kulit berwarna, dan penurunan suara kelas pekerja di Amerika dalam politik negara yang semuanya disebabkan, sebagian oleh turunnya persentase pekerja yang diwakili oleh serikat pekerja.