Scroll untuk baca artikel
Risalah

Doa Istiqomah, Permohonan Rasulullah yang Sering Dibaca

Redaksi
×

Doa Istiqomah, Permohonan Rasulullah yang Sering Dibaca

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Doa istiqomah adalah doa untuk berubah mejadi lebih baik yang artinya memohon supaya diberikan kebaikan dalam menjalani hidup ini. Terlebih istiqomah dalam beribadah kepada Allah Swt.

Begitu juga doa meminta istiqomah dalam hijrah dari perbuatan buruk menuju perbuatan yang lebih baik. Permohonan ini merupakan salah satu bentuk ketundukan seorang hamba, bahkan Rasulullah Saw senantiasa memohon meminta istiqomah.

Lantas kenapa Rasulullah memohon dengan doa istiqomah?

Sebab Allah Swt itu maha berkehendak, mampu membolak-balikan keimanan atau hati. Bisa jadi saat ini iman bertambah dan menjadi orang yang baik.

Namun atas kehendak Allah Swt bisa saja tiba-tiba meninggal dalam keadaan hina. Sehingga memohon doa istiqomah supaya tidak hina di dunia, terlebih masuk golongan orang-orang yang hina di akhirat.

Rasulullah Saw senantiasa berdoa agar selalu diteguhkan iman dan hatinya dalam ketaatan.

Teks doa istiqomah dan artinya

Berikut ini doa meminta istiqomah dan artinya dilengkapi lafal arab dan latin. Doa istiqomah agar senantiasa hati berjalan kepada ketaatan kepada Allah Swt:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik”

Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Kisah Dibalik Doa Istiqomah

Doa meminta istiqomah yang dipanjatkan Rasulullah Saw memiliki kisah tersendiri, supaya hati selalu diberikan bimbingan Allah Swt. Berikut ini kisah doa Rasulullah Saw tersebut:

Syahr bin Hawsyab berkata bahwa ia berkata pada istri Nabi Saw, Ummu Salamah:

يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ مَا كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا كَانَ عِنْدَكِ

“Wahai Ummul Mukminin, apa doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah Saw jika berada di sisimu?”

Ummu Salamah menjawab:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِهِ « يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Yang sering dibaca oleh Nabi Saw, ‘Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)’.”

Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah Saw:

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Wahai Rasulullah kenapa engkau lebih sering berdoa dengan doa, ‘Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)’.

Rasulullah Saw menjawab:

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya.”

Setelah itu Mu’adz bin Mu’adz (meriwayatkan hadits ini: HR. Tirmidzi dan HR. Ahmad) membacakan ayat:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

“Rabbana la tuzig qulụbana ba’da iz hadaitana wa hab lana mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhab”

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.