BARISAN.CO – Umat Islam diwajibkan untuk menuntut ilmu, sangat elok kiranya untuk membersamai majelis-mejelis ilmu. Di setiap pembelajaran di majelis ilmu senantiasa diawali dengan doa dan ditutup dengan doa juga. Adapun doa penutup majelis ilmu ataupun rangkaian kegiatan acara disebut doa kafaratul majelis.
Doa ini bukan sekadar dibaca ketika di majelis ilmu, namun biasanya dibaca pada agenda acara seperti majelis ta’lim, pengajian maupun rapat. Biasanya cara membacanya dibaca secara bersama-sama, karena doa ini untuk mengakhiri sebuah pertemuan agar diberikan kelancaran dan kesuksesan.
Majelis ilmu merupakan ruang perkumpulan atau acara yang memberikan asupan hati dan pikiran. Sehingga akan memiliki kenikmatan tersendiri jika menghadirinya. Kewajiban umat beriman untuk menuntut ilmu sebagaimana hadis Rasulullah:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Di majelis ilmu akan berbicara dan menimba suatu hal yang memiliki manfaat dan keutamaan. Bahkan Imam Al-Ghazali mengawali kitab Ihya Ulumuddin dengan bab ilmu. Allah Swt berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Doa kafaratul majelis dan artinya
Firman Allah Swt dalam Quran surah Al-Mujadalah ayat 11 di atas mengindikasikan keutamaan orang yang berilmu yakni akan dibaikan derajatnya. Bahkan di majelis-mejelis ilmu untuk senantiasa berlapang-lapang dan Allah Swt akan memberikan kelapangan.
Sebagaimana pembahasan di atas, untuk mengakhiri majelis ilmu hendaknya membaca doa kafaratul majelis. Sebagaimana hadis riwayat Abu Barzah Al-Aslami, Rasulullah Saw bersabda:
قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ : كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ
Artinya: “Dari Abu Barzah Al-Aslami, berkata bahwa Rasulullah Saw di akhir majelis ketika hendak berdiri meninggalkan majelis berkata, (Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik), artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu), ada seseorang yang berkata pada Rasul Saw, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan suatu perkataan selama hidupmu’, Beliau bersabda, (Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis).” (HR. Abu Daud).
Makna yang terkandung hadis di atas yang paling utama yakni sebagai penambal kesalahan. Maksudnya yakni biasanya dalam majelis ada hal-hal yang kurang baik maupun terjadi kesalahan, maka doa kafaratul majelis sebagai penambalnya yakni menyulam setiap kelalaian.
Adapun bacaan doa kafaratul majelis secara ringkas dan berdasarkan hadis di atas dilengkapi teks latin dan artinya yakni: