Scroll untuk baca artikel
Risalah

10 Doa Pagi Hari Memulai Aktivitas, Lancar Rezeki dan Terhindar dari Kejahatan

Redaksi
×

10 Doa Pagi Hari Memulai Aktivitas, Lancar Rezeki dan Terhindar dari Kejahatan

Sebarkan artikel ini

اللَّهُمَّ بِكَ أصْبَحْنَا ، وَبِكَ أمْسَيْنَا ، وَبِكَ نَحْيَا ، وَبِكَ نَمُوتُ ، وَإلَيْكَ النُّشُورُ

Allahumma Bika Asbahna, Wa Bika Amsayna Wabika Nahya Wabika Namuutu Wailaikannusyuur

Artinya: “Ya Allah, Berkat-Mu kami bisa menikmati pagi hari, karena berkah-Mu kami bisa berada di sore hari, karena-Mu pula kami bisa hidup, dan dengan-Mu kelak kami wafat. Hanya kepada-Mu kelak kami akan kembali.”

Selain doa di atas, untuk mengawalai hari dan merupakan doa memohon perlindungan dan berkah yang singkat, Rasulullah Saw senantiasa membaca:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A’udzu bi kalimatillahit tammati min syarri ma khalaq.

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya.”

Doa agar terhindar dari kejahatan

Setelah berdoa mengawali hari dan memohon perlindungan dan keberkahan. Selanjutnya yakni permohonan agar terhindar dari kejahatan, baik kejahatan nafsu mapun setan dan sekutunya.

Adapun doa agar terhindar dari kejahatan, sebagaimana Rasulullah Saw berdoa dengan membaca:

اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَمَوَاتِ وَالأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ

Allahumma fathiras samawati wal ardhi, ‘alimul ghaibi was syahadah, rabba kulli syai’in wa malikah, ashadu an la ilaha illa anta. A‘udzu bika min syarri nafsi wa syarris syathani wa syirkih.

Artinya: “Tuhanku, pencipta langit dan bumi, yang mengetahui hal yang ghaib dan nyata, tuhan dan penguasa segala sesuatu. Aku bersaksi tiada tuhan selain Kau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafsuku, kejahatan setan dan sekutunya.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Doa memohon terhindar dari keburukan

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim.

Artinya: “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (HR. Tirmidzi)