In Goat We Trust” bukan sekadar tulisan di kaos, tapi falsafah hidup Wildan S Niam—aktivis yang menjadikan kambing sebagai jalan rezeki dan pengabdian.
Oleh: Muhammad Chozin Amirullah
JIKA pada lembar mata uang $dollar tertulis tulisan In God We Trust, maka pada lembar kaos yang dipakai Wildan S Niam tertulis “In Goat We Trust”. Ya, goat (= kambing), Mas Wildan percaya pada kambing sebagai “pesugihan”-nya.
Peternakan kambing “Domba Mawar Biru” yang dirintisnya telah membawanya ke puncak karirnya sebagai aktivis sekaligus pengusaha. Mas Wildan merintis aktivismenya di HMI UIN Sunankalijaga, Yogyakarta, dan berlanjut hingga kancah nasional.
Pasca aktivisme, Mas Wildan sudah merintis berbagai macam usaha. Tentu dengan berbagai drama jatuh-bangunnya.
Tetapi, dari semua bidang usaha yang pernah dicoba, ada benang merah sektor yang pernah digelutinya, yaitu berbasis peternakan.
Ia sarjana agama, tetapi memilih peternakan sebagai profesinya. Mas Wildan pernah beternak ikan hias, tambak, udang vaname, jangkrik, sapi, hingga akhirnya sukses berlabuh pada beternak kambing.
Saya mungkin diantara sedikit orang yang sempat mengikuti proses jatuh-bangun wirausuhanya Mas Wildan.
Saya sangat memahami mengapa in goat he trusts, sebab dari peternakan kambinglah rizkinya terbuka lebar dan berlebih, sehingga dengannya bisa membantu orang banyak.
Sebagai pengusaha sukses, Mas Wildan tak pernah meninggalkan karakternya sebagai aktivis. Dia selalu tampil sederhana, mudah ngobrol dengan siapa saja, serta enteng membantu orang lain, terutama adik-adiknya para kader HMI.
Alkisah, persis di bulan November ini, 14 tahun yang lalu, tepatnya tahunnya 2011, istri melahirkan anak pertama. Saya baru saja menyelesaikan amanah sebagai Ketum PB HMI, kondisi ekonomi masih morat-marit.
Jangankan selenggarakan selamatan akikah, membiayai persalinan di rumah sakit saja tak mampu. Istri melakukan persalinan di bidan yang biayanya Rp. 600.000,-.
Beberapa hari pasca melahirkan, tiba-tiba diantar kambing ke kontrakan kami dari Mas Wildan dan istrinya, Mbak Khusnul. Kambing itu dikirim untuk dijadikan akikah kelahiran anak kami. Kami sangat terharu dan ingat selamanya.
Cerita ini kami ungkapkan, untuk menggambarkan kedermawann Mas Wildan. Betapa Mas Wildan selalu dengan mudah membantu orang lain, bahkan tanpa harus diminta terlebih dahulu.
Selain saya, pasti banyak sekali kesaksian dari kader atau pengurus PB HMI yang pernah mendapat bantuan dari Mas Wildan.
Hari ini, 9 November 2025, Allah telah mencukupkan umur Mas Wildan. Allah memanggilmu karena Ia lebih cinta padamu dari kami-kami. Kami ikhlas mensholatkan dan menghantarkanmu ke titik mula alam keabadian.
Kesakitan yang pernah kau tanggung, semoga menjadi maghfiroh peluruh segala dosamu. Kesaksian orang-orang yang pernah kau bantu akan mencegah malaikat Munkar-Nakir mempertanyakan kembali kebaikan/keburukanmu.







