Menurut CEO Akseleran, Ivan Nikolas, kerugian yang ditelan perusahaannya masih terbilang wajar sebagaimana kebanyakan start up lainnya. Kerugian itu banyak disebabkan oleh biaya operasional yang pada 2021 mencapai sekitar Rp.44,7 miliar. Untuk itu, dalam waktu cepat skala usaha Akseleran mesti ditingkatkan supaya segera mencetak laba.
Akseleran juga tidak sendiri, ada perusahan fintech lending lain yang masih mencatat rugi, seperti Modalku dan Investree. Sudah eksis sejak 2016 lalu, Modalku menelan kerugian sebesar Rp.22,3 miliar pada 2021. Sama halnya dengan Investree, di tahun yang sama, masih mencatatkan kerugian sebesar Rp.27,8 miliar. [rif]