BARISAN.CO – Tersenyum merupakan ibadah yang bernilai sedekah, karena dengan seyuman kepada orang lain akan mendapatkan rasa bahagia. Berikut ini dibahas hadits tentang senyum yang diajarkan Rasulullah dan termasuk perilaku yang baik.
Senyum termasuk sedekah yang diibaratkan murah meriah, karena tidak mengeluarkan biyaya. Akan tetapi seyum akan menunjukkan ketulusan dan keikhasan seseorang. Sungguh tersenyum merupakan kebaikan yang mendatangkan pahala.
Ternyata senyum juga baik untuk kesehatan, karena dengan seyuman akan meregankan otot dan tanda kebahagiaan. Coba bandingkan seyuman anak-anak dengan orang dewasa, akan tampak sekali perbedaan.
Ketika masa anak-anak, ia senantiasa memiliki senyum yang tulus sehingga masa anak adalah masa kebahagiaan. Penelitian menunjukan anak-anak tersenyum rata-rata 400 kali per hari, sedangkan orang dewasa tersenyum 40-50 kali per hari.
Tersenyum sangat baik untuk kesehatan, karena membantu tubuh untuk melepaskan kortisol dan endorphin yang memberikan manfaat kesehatan. Adapun manfaat tersenyum yakni tekanan darah berkurang, meningkatnya daya tahan tubuh, mengurangi rasa sakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain senyum termasuk ibadah dan baik untuk kesehatan, senyum dapat memberikan efek positif dalam diri seseorang. Saat bersapa dengan orang lain, maka akan timbul kenikmatan yang luar biasa, akan terlihat ramah dan penuh rasa hormat.
Namun sebaliknya, jika seseorang mengerutkan kening serta bersikap sinis, maka orang lain akan menilai buruk terhadap kepribadian Anda.
4 Hadits Senyum
Inilah beberapa hadits tentang senyum yang perlu kamu ketahui:
1. Kekuatan senyum
«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»
Artinya: “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri.” (HR Muslim).
2. Senyum adalah sedekah
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya: “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).
3. Kebiasaan Rasulullah
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا قَطُّ ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
Artinya: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum.” (HR Bukhari).
4. Seyum adalah ibadah
مَا حَجَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلَا رَآنِي إِلَّا تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي وَلَقَدْ شَكَوْتُ إِلَيْهِ أَنِّي لَا أَثْبُتُ عَلَى الْخَيْلِ فَضَرَبَ بِيَدِهِ فِي صَدْرِي فَقَالَ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا
Artinya: “Rasulullah Saw tidak pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda, maka beliau memukulkan tangannya ke dadaku seraya berdoa: “Ya Allah, kokohkan dia dan jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk.” (HR. Ibnu Majah).
Demikinlah hadits tentang senyum yang merupakan bagian ibadah dan sedekah yang utama. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa tersenyum.