Biaya ekonomi akibat salah menunjuk pimpinan puncak diperkirakan lebih dari $100 miliar.
BARISAN.CO – Selama beberapa dekade, orang-orang telah berusaha mencari tahu apakah para pemimpin hebat dilahirkan dengan keterampilan kepemimpinan bawaan atau sesuatu yang mereka pelajari.
Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan, kepemimpinan adalah 30% genetik dan 70% dipelajari. Temuan ini mengungkapkan, seseorang dapat dilahirkan dengan kemampuan kepemimpinan alami atau mempelajarinya.
Terlepas dari temuan tersebut, setiap orang memiliki ruang untuk mempelajari keterampilan baru dan tumbuh dalam kompetensi kepemimpinan.
Pertanyaan lainnya adalah jika memang bisa mempelajarinya, apakah setiap orang layak menjadi pemimpin? Jawabannya, tentu saja tidak.
Mengutip American Management Association, ada banyak pemimpin membawa perusahaan mereka dari halaman bisnis ke halaman depan surat kabar. Mereka telah mengangkat profil organisasi mereka. Jelas, tidak semua orang cocok untuk menjadi pemimpin yang sukses.
Faktanya, banyak di antara mereka tidak cocok untuk menjadi pemimpin sama sekali.
Melalui keangkuhan, tekanan untuk memenuhi target keuangan triwulanan, atau hanya terperosok dengan cara lama mereka, mereka justru telah kehilangan arah.
Kerugian Akibat Salah Pilih
Kepemimpinan perlu sikap visioner, karismatik, tegas, terhubung dengan orang lain, inovatif, persuasif, tangguh, memiliki kebutuhan untuk menyelesaikan sesuatu, dan lebih dari bersedia mengambil risiko. Namun, kenyataannya ini bukan kunci utama dalam kepemimpinan.
Para pemimpin terbaik mampu mengidentifikasi dirinya sendiri. Tetapi, mereka tidak tersesat dalam identitas itu. Mereka tahu siapa mereka. Dan mereka terus mencari di dalam diri mereka sendiri dan di dalam orang lain untuk menyempurnakan diri mereka sendiri.
Menurut laporan PwC, dampak CEO yang gagal pada sebuah organisasi begitu merusak. Biaya ekonomi secara global apabila salah menunjuk pimpinan puncak diperkirakan lebih dari $100 miliar.
Temuan FTI Consulting menyimpulkan, hampir sepertiga dari keputusan investasi terkait dengan reputasi CEO; 39 persen investor mengatakan mereka kemungkinan akan menjual saham hanya berdasarkan CEO, sementara hanya 15 persen mengatakan mereka cenderung membeli saham berdasarkan reputasi CEO saat itu.
Ini berarti pengaruh seorang pemimpin amat besar bagi sebuah instansi. Maka, pastikan untuk melihat lebih jelas sosok yang disuguhkan sebelum membawa kerugian yang merusak. [dmr]
