Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Hari Pendidikan Nasional 2022 Diperingati Hari Ini, Ini Alasannya dan Isi Pidato Menteri Pendidikan

Redaksi
×

Hari Pendidikan Nasional 2022 Diperingati Hari Ini, Ini Alasannya dan Isi Pidato Menteri Pendidikan

Sebarkan artikel ini

Hari Pendidikan Nasional 2022 diperingati hari ini 13 Mei 2022, bahwasannya Hari pendidikan Nasional diperingati setiap 2 Mei. Berikut ini alasannya dan isi pidato Menteri Pendidikan

BARISAN.CO – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei, namun tahun ini Hardiknas diperingati pada tanggal 13 Mei 2022 hari ini.

Peringatan Hardiknas setiap tanggal 2 Mei sesuai dengan Keppres Nomor 316 Tahun 1959. Bahwasanya setiap tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Lantas apa alasannya Hari Pendidikan Nasional 2022 diperingati tanggal 13 Mei. Perubahan peringatan Hardiknas karena pada tanggal 2 Mei 2022 bertepatan dengan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang juga hari libur nasional.

Menurut pedoman Hardiknas dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek, pelaksanaan upacara Hari Pendidikan Nasional dilaksanakan pada Jumat, 13 Mei 2022 pukul 08.00 WIB.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya menyampaikan selama dua tahun terkahir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Bahkan kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya,” imbuhnya, Jumat (13/5/2022).

Menurut Nadiem hari ini, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mempu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk mempimpin pemulihan dan kebangkitan.

“Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar benama Merdeka Belajar,yang di tahun ketiga ini telah menarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia,” terangnya.

Nadiem mengatakan Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi terbukti mampu mengurangi hilangnya pembelajaran.

“Kini kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” sambungnya.

Di bidang kebudayaan, Nadiem menyampaikan semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigighan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia.

“Damapaknya , sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakan pemajuan kebudayaan,” ujarnya.

Ke depan, Nadiem mengatakan masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi.

“Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,” pungkasnya. [Luk]