Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Indonesia Minim Paten dan Inovasi

Redaksi
×

Indonesia Minim Paten dan Inovasi

Sebarkan artikel ini

Sementara, setiap tahun, kedua universitas di Singapura tersebut selalu menjadi pemohon teratas PCT. Ditambah, Agency for Science, Technology and Research, yaitu lembaga pemerintah SIngapura yang mendorong oenelitian berorientasi memajukan penemuan ilmiah dan inovasi teknologi ini di tahun 2020 juga mendapatkan 142 PCT Top Apllicants.

Apalagi jika dibandingkan dengan Korea Selatan, Indonesia sangat jauh tertinggal. Total PCT Top Applicants di sana sebanyak 8.448 di tahun 2020. Seoul National University (146), Hanyang University (124), dan Korea University (118) PCT Top Applicants. Sama dengan Singapura, ketiga universitas di Korsel tersebut selalu produktif soal paten.

Laporan WIPO menemukan, China, Amerika Serikat, Jepang, Republik Korea, dan Eropa menyumbang 85,1 persen dari total aktivitas pengajuan paten pada tahun 2020. China mengalami kenaikan 6,9 persen dan Republik Korea 3,6 persen.

Bukan hanya soal paten, Indonesia juga kurang berinovasi. Berdasarkan Indeks Inovasi Global 2022, Indonesia berada di urutan ke 75, Republik Korea keenam, dan Singapura ketujuh sebagai negara paling berinovasi di dunia.

Sedangkan, sebagai negara berpenghasilan menengah, Vietnam dan Filipina membuktikan diri dengan pertumbuhan kinerja inovasi tercepat. Masing-masing berada di urutan 48 dan 59. Vietnam memimpin impor teknologi di seluruh dunia sedangkan Filipina soal ekspor teknologi tinggi.

Kemungkinan, bukan hanya kurangnya kesadaran soal paten, namun peneliti di Indonesia juga terkendala biaya. Sebab, perlu biaya ribuan dolar untuk memperoleh paten internasional.