Scroll untuk baca artikel
Terkini

Indonesia Perlu Mempersiapkan Sistem Pertahanan dan Keamanan di IKN

Redaksi
×

Indonesia Perlu Mempersiapkan Sistem Pertahanan dan Keamanan di IKN

Sebarkan artikel ini

“Misalnya perang ekonomi, Rusia mendapat sanksi-sanksi dari PBB dan banyak negara. Ada juga perang siber, kita tidak bisa lihat secara langsung, tapi itu pasti berjalan,” tutur Ilham.

Sehubungan dengan perang siber, Ilham menyampaikan, peran dari intelijen masing-masing negara dengan sengaja menyebarkan disinformasi, tidak begitu terlihat.

“Tapi itu juga merupakan bagian saya sebagai fungsi dari pertahanan dan keamanan, fungsi ibu kota itu bisa saja di masa mendatang tersebar. Tidak lagi di satu tempat saja. Yang absolut itu mungkin ada istana presiden, parlemen, atau Mahkamah Agung. Sedangkan, kalau kementerian itu bisa saja tersebar sesuai kebutuhannya,” ujar Ilham.

Daya Dukung Ibu Kota Akan Dibatasi

Menanggapi hal itu, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi Widjajanto menyampaikan, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, IKN dirancang dengan memperhatikan daya dukung dari ibu kota.

“Pak Jokowi dalam satu kesempatan mengatakan jangan sampai 10 hingga 20 tahun mendatang, kita tidak bisa memprediksikan daya dukung ibu kota hingga masalah-masalah sekarang yang ada di Jakarta, Surabaya, dan Bandung tentang kepadatan penduduk, kualitas udara, kemacetan, dan seterusnya itu terulang di ibu kota Nusantara,” ungkap Andi.

Sehingga, daya dukungnya perlu dibatasi. Andi mengungkapkan, Presiden Jokowi juga telah meminta Lemhanas untuk mengkaji daya dukung ideal untuk IKN baru. Misalnya terkait jumlah penduduknya yang akan tinggal di sana.

Bayangan mudahnya itu sekitar 1,2 hingga 1,4 juta penduduk saja di IKN. Sehingga kemudian, Nusantara akan berperan sebagai kawasan induk pemerintah pusat, tapi tidak berarti secara otomatis akan terjadi pergeseran pusat ekonomi dan teknologi,” ujar Andi.

Sebab, menurut Andi, ibu kota dirancang sebagai kawasan induk pemerintah pusat dengan daya dukung yang direncanakan akan ada titik atasnya.

“Mungkin untuk IKN, kita harus membuat doktrin pertahanan khusus, doktrin pertahanan ibu kota. Mungkin, ibu kota bisa dirancang sehingga ada bentuk-bentuk doktrin baru yang memang menyesuaikan dengan karakter ibu kota yang memiliki daya dukung tertentu. Dan juga dengan kerawanan-kerawanan ibukotanya,” tutur Andi. [rif]