Selama berjualan, Iip sering kali mendapatkan customer membeli setelah memberikan informasi secara jelas dan fast response. Dia informasikan hingga customer tidak punya pertanyaan lagi.
BARISAN.CO – Banyak seller mengira, menjual produk adalah sebuah pencapaian besar. Sehingga, mereka lebih terobsesi untuk membujuk customer membeli produknya ketimbang memberikan informasi dasar, yakni fitur produk dan manfaat produk itu.
Namun, pemikiran itu cenderung keliru. Terkadang, toko e-commerce kurang memberikan informasi yang jelas di halaman produknya. Ini bisa menimbulkan keraguan.
Tak jarang, customer bertanya untuk memastikan produk tersebut. Sayangnya, beberapa seller cenderung mengabaikannya. Mengutip Prefixbox, 45 persen pelanggan di AS mengurungkan niat membeli produk jika tidak data menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sesegera mungkin.
Iip Trisna Maulinda telah lama berjualan di toko e-commerce. Dia menyadari jualan bukan meyakinkan customer agat membeli melainkan mengedukasi dan memberikan informasi.
Dia menuliskan hal tersebut di akun Facebooknya. Menurut Iip, semakin jelas informasinya, semakin besar kemungkinan customer membeli.
“Jadi, membeli itu bukan karena yakin tapi karena informasi yang disampaikan jelas. Jadi membeli atau tidak adalah akibat atau efek yang terjadi setelah mendapatkan informasi. Customer membeli itu karena suka, butuh, nilai dan manfaat yang didapat.” ungkap Iip.
Selama berjualan, Iip sering kali mendapatkan customer membeli setelah memberikan informasi secara jelas dan fast response. Dia informasikan hingga customer tidak punya pertanyaan lagi.
“Buatku, informasi itu memiliki peranan penting. Informasi itu bagian dari layanan. Fast response itu berarti untuk customer yang butuh barang mendesak,” jelasnya.
Salah satu taktik pemasaran yang penting adalah kecepatan layanan. Entah itu, membalas pertanyaan atau menanggapi keluhan. Semua pelanggan menghargai nilai kecepatan tersebut.
Harvard Business Review mengungkapkan, bisnis yang merespon dalam waktu lima menit atau kurang memiliki kemungkinan 100x lebih besar untuk terhubung dan mengonversi peluang. Setelah lima menit berlalu, kemungkinan pembelian turun 80 persen.
Alih-alih menebak keinginan pelanggan, respon cepat memungkinkan penjual mengetahui masalah dan memberikan kesempatan untuk memperbaikinya dengan cepat. Pada akhirnya, respon cepat ini juga akan membantu penjual mendapatkan ulasan positif dari pelanggan.
Penjual juga tidak boleh berpikir pelanggan yang telah sering membeli produknya adalah tipe setia. Ketika mereka dianggap tidak penting seperti menjawab pertanyaannya dengan lambat, mereka akan beralih ke tempat lain yang akan menjawab informasi yang dibutuhkan.
Di sisi lain, penjual juga tidak boleh berpikir, “Nanya mulu, beli kagak”. Saat itu terjadi, penjual cenderung enggan menjawab pertanyaan customer. Sehingga, selain fast response, penjual juga harus memastikan informasi yang diberikan sudah jelas dan lengkap. [rif]
