Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang gagal konsisten, yakni kurangnya kesabaran, keinginan untuk kepuasan instan, kurangnya kejelasan dan fokus, tidak memiliki kebiasaan atau pemicu yang mendukung, dan memiliki pola pikir “semua atau tidak sama sekali”.
Seperti halnya musik yang berlandaskan aturan, konsistensi juga memiliki pilar-pilar pondasi yang kokoh. Dengan mengetahui dan mengikuti pilar-pilar ini, kita dapat mengembangkan konsistensi dalam hidup dan meraih kesuksesan pada waktunya. Mengutip College Marker, berikut ini tiga prinsip konsistensi, yaitu:
- Nilai
Konsistensi dalam upaya dan tindakan akan memberikan nilai yang sama dalam tugas. Faktanya, itu hanya akan meningkatkan efisiensi selama periode waktu tertentu.
- Kesabaran
Kesuksesan adalah teman dekat dari kesabaran dan fokus. Tidak peduli berapa banyak usaha atau usaha yang kita lakukan, jika Anda konsisten dengannya, cepat atau lambat, itu akan membuahkan hasil. Namun, kita harus konsisten dengan kesabaran dan fokus.
- Keyakinan
Kita harus konsisten dengan tujuan dalam pikiran kita. Di sinilah kita akan menemukan motivasi. Pemikiran yang konsisten untuk mencapai tujuan seseorang. Pemikiran yang konsisten memberi kita motivasi untuk bertindak secara konsisten dan memberikan hasil yang diinginkan.
Konsistensi adalah kebiasaan. Ini adalah praktik menginvestasikan upaya seseorang secara teratur untuk mencapai kemajuan bertahap. Kelihatannya menggoda dan mudah diterapkan, tetapi begitu dimulai, mungkin tampak sangat sulit. Namun, semua rezeki yang dibutuhkan adalah kesabaran seseorang.
Sukses biasanya tidak instan, itu adalah sebuah perjalanan. Satu langkah pada satu waktu! Jadi, pilihlah rutinitas atau kebiasaan yang dapat dipertahankan, lalu kembangkan.