Scroll untuk baca artikel
EkonomiTerkini

Jokowi Targetkan Produksi 2 Juta Sepeda Motor Listrik

Redaksi
×

Jokowi Targetkan Produksi 2 Juta Sepeda Motor Listrik

Sebarkan artikel ini

Thailand telah lebih maju dalam pengembangan otomotif berbasis listrik karena tidak memberlakukan komponen pajak di pemerintah daerah.

BARISAN.CO – Belakangan ini semakin banyak di jalanan beroperasi sepeda motor listrik. Apakah itu untuk kegiatan pribadi maupun alat transportasi yang digunakan perusahaan dan logistik.

Menyikapi animo masyarakat yang cukup tinggi menggunakan sepeda motor berbasis baterai dan ramah lingkungan ini, Presiden Jokowi menargetkan 2 juta unit sepeda motor dan dapat diproduksi dalam waktu singkat

Mendapat tantangan tersebut, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan optimistis target tersebut segera tercapai. Saat itu, katakan Agus, ada 35 pabrikan yang siap memproduksi sepeda motor listrik secara massal.

“Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit. Kami optimis jumlah tersebut bisa tercapai dalam waktu dekat,” kata Agus dalam siaran pers yang diterima Barisan.co, Minggu (8/10/2022).

Target populasi sepeda motor listrik dapat segera tercapai, kata Agus, karena pemerintah telah mengeluarkan berbagai regulasi.

“Salah satunya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,” katanya.

Selain berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga lain, untuk mendukung ekosistem sepeda motor listrik juga, kata Agus, pemerintah juga tengah mempersiapkan satu standar baterai yang sama.

“Dengan demikian  penggunaan charging station dan swap battery akan bisa lebih mudah,” katanya.

“Kemenperin sedang melakukan pembicaraan dengan produsen sepeda motor dan produsen dari baterai supaya ada keseragaman dari baterai, sehingga baterai yang digunakan dari Aceh sampai Papua semuanya sama. Proses ini sedang berlangsung,” paparnya.

Untuk meningkatkan penggunaan motor listrik, kata Agus, Indonesia juga bisa mencontoh Thailand.

“Kalau kita lihat, Thailand telah lebih maju dalam pengembangan otomotif berbasis listrik karena tidak memberlakukan komponen pajak di pemerintah daerah,” ujarnya.

“Hal ini perlu menjadi perhatian di Indonesia agar pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih cepat,” tambahnya.

Perdebatan lainnya, kata Agus, pemerintah menggandeng perusahan aplikasi transportasi dan logistik untuk menggunakan sepeda motor listrik.

“Beberapa contoh terkait percepatan penggunaan sepeda listrik nasional dapat dilihat dari penggunaan ribuan sepeda motor listrik di jasa angkutan seperti Grab, Gojek, dan usaha logistik seperti Si Cepat,” kata Agus.