Edukasi politik bagian dari proses perjuangan kamiUsamah Abdat, Ketua DPD Anieswangi
BARISAN.CO – Banyak orang daerah yang mencoba peruntungan di daerah perkotaan, khususnya Jakarta. Namun, tak begitu dengan Usamah Abdat.
Pria kelahiran Banyuwangi ini memilih menetap. Itu karena kecintaan dan keinginan untuk mewangikan kampung halamannya. Menurutnya, Banyuwangi kaya akan sumber daya alam dan budaya sehingga ia enggan beranjak.
Dengan banyaknya pengalaman berorganisasi, dia menginisiasi gerakan relawan Anieswangi sejak Januari 2022. Saat itu, dia mulai memperkenalkan Anieswangi ke masyarakat. Salah satunya dengan membagikan kaos dan topi dari dana pribadinya.
Saat ditanya alasan di balik kerelaannya mengeluarkan dana pribadi seperti itu, Usamah menjawab dengan tegas bahwa itu adalah bagian dari perjuangan.
“Zaman kita dijajah dulu, perjuangan dengan harta, uang dan nyawa. Saya tidak rugi keluarkan uang demi sosialisasi Anies Baswedan, tapi ada juga beberapa teman ikut berjuang mengganti biaya cetak kaos untuk dipakai sendiri dan dibagikan,” kata Ketua DPD Anieswangi ini pada Rabu (31/8/2022).
Meski belum membentuk kepengurusan, dia mulai menggarap jaringan dan membentuk database relawan. Usamah juga mensosialisasikan sosok Anies Baswedan melalui mouth by mouth dan media sosial seperti Whatsapp, Instagram, dan akun YouTube pribadinya.
Barulah pada 1 Maret lalu, Anieswangi bergabung dengan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) via zoom meeting nasional. Anieswangi diundang mewakili Jawa Timur.
Sebagai pelaku usaha, Usamah memperkenalkan melalui sosialisasi ke para pelanggan tokonya. Pelanggannya terdiri dari nelayan, petani, dan kontraktor yang berasal dari Banyuwangi maupun luar pulau.
Usamah memetakan pelanggannya yang menurutnya potensial untuk dijadikan sebagai agen informasi di daerahnya masing-masing.
Dia menyampaikan, relawan Anieswangi sudah tersebar di 25 kecamatan bahkan sampai dusun sudah masuk jaringan.
“Mereka sangat loyal, bukan aktivis parpol atau LSM. Saya optimis model pendekatan ini lebih efektif dan efisien. Kami hadir pada masyarakat membawa semangat kebersamaan untuk Indonesia sejahtera,” paparnya.
Usamah mengungkapkan, bahkan banyak warga dari Kepulauan Sapeken, Sulawesi, dan Bali ingin masuk ke dalam grup Anieswangi.
Usut punya usut, Usamahlah yang mendesai logo Anieswangi yang kemudian disempurnakan. Logo Anieswangi penuh filosofi.
Logo tersebut terdapat peta Banyuwangi untuk mengirimkan pesan atau optimisme mayoritas warga Banyuwangi mendukung Anies Baswedan. Di belakang peta Banyuwangi, terdapat gambar Kawah Ijen yang menjadi salah satu destinasi wisata andalan di kabupaten Banyuwangi serta kawah terluas kedua di dunia. Sedangkan, gambar penari Gandrung mewakili ikon Banyuwangi, sebuah seni tari yang khas.
Spanduk Anieswangi sudah bertebaran di tempat wisata di Banyuwangi. Bahkan, para penambang di Kawah Ijen berinisiatif membuat video dukungan bagi Anies sebagai presiden 2024.
Politik sering kali memicu perpecahan. Usamah menyebut, Anieswangi ingin membawa misi politik sejuk dan wangi.
“Edukasi politik bagian dari proses perjuangan kami. Warga Banyuwangi, Insya Allah akan jadi contoh menghadapi pesta demokrasi nanti dalam suasa sejuk namun aktif,” ungkapnya.
Anieswangi juga memegang prinsip untuk tidak memojokkan pemerintah atau bakal calon presiden. Mereka hanya akan berfokus mensosialisasikan Anies saja.
Anies Baswedan tidak terikat oleh partai politik mana pun. Sehingga, apabila ingin nyapres, Anies harus didukung oleh parpol. Namun demikian, melihat situasi saat ini, kemungkinan akan ada perpecahan melihat beberapa pendukung Anies tampak ‘alergi’ dengan parpol tertentu.