Untuk mewujudkan sekolah sebagai pusat kaderisasi pemimpin, diperlukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
- Merancang Kurikulum Soft Skill
Tujuan kurikulum ini adalah memberi ruang bagi keterampilan soft skill untuk diterapkan dalam berbagai aktivitas sekolah. Mulai dari saat siswa memasuki sekolah, di dalam kelas, kegiatan di luar kelas, hingga mereka pulang, seluruh proses harus mendapatkan sentuhan soft skill. Oleh karena itu, perlu dirumuskan jenis soft skill yang akan dipilih dan diterapkan di sekolah.
- Mengintegrasikan dengan Kurikulum Akademik
Keterampilan soft skill harus dipandang sama pentingnya dengan hard skill. Kompetensi seperti kemampuan berkomunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan kerja sama tim harus menjadi bagian penting dari pembelajaran.
- Pelatihan bagi Seluruh Pihak di Sekolah
Setelah kurikulum dirancang, langkah berikutnya adalah memberikan pelatihan kepada seluruh pihak yang terlibat di sekolah, termasuk guru, tenaga administrasi, dan pimpinan sekolah.
Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang sama tentang pentingnya soft skill untuk membangun karakter pemimpin.
Dengan demikian, seluruh elemen sekolah dapat bekerja sama untuk mewujudkan visi ini.
- Penerapan Kurikulum secara Bertahap
Kurikulum soft skill yang telah dirancang perlu diterapkan secara bertahap. Pendekatan ini penting untuk memastikan bahwa seluruh elemen sekolah dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Selain itu, penerapan bertahap memungkinkan sekolah mengevaluasi dan menyempurnakan program sebelum diterapkan secara menyeluruh.
- Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Monev perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana. Selain itu, proses ini bertujuan mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan memberikan solusi untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan.
Monev yang baik akan membantu menjaga konsistensi pelaksanaan program dan memastikan tujuan utama, yaitu membentuk karakter pemimpin pada siswa, dapat tercapai.
Manfaat
Manfaat menjadikan sekolah sebagai pusat kaderisasi pemimpin setidaknya mencakup tiga hal:
- Sekolah akan berjalan lebih dinamis, baik di dalam maupun di luar kelas. Sekolah akan tampak “hidup” oleh berbagai aktivitas.
- Proses belajar di sekolah menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan merasa betah di sekolah dengan mengikuti berbagai kegiatan positif.
- Ketika sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi menerapkan kurikulum soft skill, masyarakat dan negara tidak perlu cemas akan ketersediaan sosok pemimpin. Setiap lulusan sekolah telah melalui proses pembentukan karakter yang mendalam, sehingga mereka siap menjadi pemimpin di mana saja.
Penutup
Akan menjadi sesuatu yang istimewa jika penerapan kurikulum soft skill ini menjadi bagian dari tata kelola pendidikan nasional.
Dalam posisi ini, sekolah akan menjadi solusi atas permasalahan bangsa, khususnya dalam kaderisasi pemimpin.
Dengan langkah yang tepat, lembaga pendidikan dapat menjadi pusat lahirnya pemimpin masa depan yang berintegritas, kompeten, dan berkarakter. []